Samudra Cintaku - 1 Januari 2015, akad nikah

1.4K 219 24
                                    

Dimana engkau berada, disana cintaku
karena ku yakin, kau hanya untukku

(Nb : play the media while you read this chapter, and feels the vibes. Or you can listen on spotify, untukku by Erwin gutawa)















"S O E R A B A J A with BEAUTIFUL WEDDING"

Tak memungkiri, air mata cinta sudah terjatuh dengan cantiknya di atas kelopak netra sang priyayi. Tak memungkiri hatinya melunak melihat hiasan mawar dan melati di setiap sisinya, bukan sebuah pernikahan mewah didalam hotel ternama. Hanya sebuah pernikahan sederhana, didepan rumah mereka berdua. Didampingi dengan Johnny dan Delima sebagai pelengkap utuh keluarga besar dari seorang Winter sahardayu.

Bapak Satria sudah terlihat bahagia dengan sang istri digandengan tangan erat mereka, memakai baju bernuansa bali dan jawa didalamnya. Dengan senang hati mengantarkan anak perempuan mereka dengan bahagia, menuju pelaminan surga, bersama Winter Sahardayu.

Anak Agung Ayu Karina Saraswati, meminang hati kecil dan cantik milik seorang priyayi damai dalam nuansa gelora cintanya. Raden Roro Winter Sahardayu Diningrato Danukusumo, anak ketiga dari keluarga besar yang terhormat dalam kekeratonan. Luhur Danukusomo, terbit cantik melahirkan seorang wanita cantik nan ayu dipandang mata dan dirasakan hatinya.

Helaan nafas Karina tunjukkan berkali kali, gugup melanda. Banyak orang yang sudah menghadiri pernikahannya dan Sahar, tanpa tahu air mata bahagia sudah Winter tunjukkan dibalik tirai yang lainnya. "Bismillah.." ucapnya dalam, sembari menatap kebaya putih yang dia pakai, lengkap dengan sewek dan riasan khas seorang jawa.

"Mas Johnny yang bakal menjadi walinya Sahar, dan bapak sama ibu udah datang juga.." gumamnya sendiri, belum apa apa sudah banyak peluh yang menetes di pelipisnya. "Ayo Karina, kamu pasti bisa melewati ini semua"

"Ayo jangan gugup, calon istrimu udah nunggu untuk di sahkan" Karina tersenyum, mengepalkan tangannya keatas. Menyemangati diri sendiri dan berdoa untuk kelancarannya.

Memang, mereka tidak mengikuti prosedur dan syariat pernikahan sesuai agama yang ada di Indonesia. Akad nikah memang diselenggarakan disini, namun izin menikah sudah mereka dapatkan di bagian negara Asia lainnya, korea. Panjang ceritanya, namun mari kita menikmati hari bahagia sang kedua mempelai cantik nan ayu ini dahulu.

"Karin," panggil Jijel tepat dibelakang punggungnya. Membawa sebuah gelas berisi air hangat, entah untuk apa. "Nih minum dulu wedang jahenya, biar waktu ijab kabul lancar tenggorokanmu" Jijel mempersilahkan sang calon pengantin untuk meminum air jahe hangat buatan ibunya Karina sendiri.

Karina hanya mengangkat alisnya bingung, namun tetap saja menerima gelas kaca itu sembari membawa dirinya duduk diatas kasur miliknya. Tentu dengan Jijel yang membantunya untuk berjalan, karena sewek yang sudah melekat apik di kaki jenjang itu. Telaten sekali, Karina bangga. "Siapa yang buatin nih?"

"Ibu Dewi dong, istrinya bapak Satria yang guanteng" ujarnya dan Jijelpun menempatkan dirinya tepat disamping Karina.

"Gausah nervous, kamu cuman berhadapan sama mas Johnny. Jangan salah sebut nama lengkapnya Winter loh ya, inget mba Delima juga ada unsur Sahardayu Dan Danukusumo nya juga" ingat Jijel hati hati, sebab memang nama lengkap kedua kakak beradik itu hampir sama.

Karina hanya terkekeh pelan, mengangguk kecil sembari mengembalikkan kembali gelas jahe yang sudah dia teguk hingga habis. Membenarkan nafasnya secara teratur, memperlihatkan sinar kebahagiaan yang tiada padam. Mimpi yang dulu dia kira akan membebani Winter, mimpi yang sudah dia rencenakan dengan Winter dan pernah membuat keduanya mereggang karena ketidak kepercayaan dirinya Winter, takut tak bisa mewujudkan.

Soerabaja, kota romantis kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang