penuh senang kan ya jalani ini bersamaku? -2013 membaik

1.2K 190 16
                                    

Sama kamu itu berkah, intinya hidupku, umurku bahkan rambut ubanku adalah milik kamu, selamanya.








"S O E R A B A J A"

Bulan demi bulan, hari demi hari, jam demi jam hingga detik demi detik sudah terlewati. Banyak bahagia daripada tangisnya, banyak baikannya daripada mendemdamnya. 2 kali berturut turut masalah yang sama belum benar benar selesai, namun mereka percaya bahwa badai pasti berlalu. Karena nikmat bercinta itu indah, dicumbu asmara tanpa merasa ragu.

"Aku tahu, aku terlalu menuntut kamu." Ucap Karina, akhirnya keduanya bisa saling berbicara dari hati ke hati lagi. Kali ini suasananya tenang, tak seperti kemarin yang lebih keras.

Keduanya masih sama sama terdiam, masih tak banyak bersenda gurau. Karina tahu, dia juga salah. Dia lupa jika pacarnya ini begitu sensitif hatinya, beda dengan dirinya yang selalu menutup telinga ketika ada yang menghina dia. Karina lupa jika Winter benar benar harus dituntun, bukan di tuntut. "Sebagai tebusan permintaan maafku, kamu mau apa?" Tanya Karina lagi.

Winterpun tersenyum kecil, perasaan bahagia serta terbangan kupu kupu di perutnya seakan meletup letup, "aku mau peluk sama cium aja" ucapnya mantab. Tentu Karina dengan senang hati mengabulkan permintaan sang kekasihnya itu.

"Yakin cuman peluk cium aja?" Tanya Karina lagi dengan nada menggoda, dia jahil.

Winter mengangguk, "iya sayang." jawabannya terdengar singkat namun hatinya surah berdebar tak karuan.

Karinapun mengambil tangan Kanan Winter dan membawa tangan itu masuk menuju tautannya, menciumnya dengan penuh cinta. Tatapannya masuk menjuru kedalam netra sang gadis kekeratonan, menyalurkan rasa cintanya yang kembali tumbuh lagi dengan sederhana, yang dia janjikan untuk Winter selama dia hidup.

"Kamu tau ngga, jujur aku capek kita berantem terus. Tapi aku seneng, mau seribut apapun kita ya akhirnya kita baikkan lagi. Jadi, bukan masalah kita berantem, asal kita kembali bersama lagi" ucap Karina tulus, kakinya tak bisa diam. Badannya wangi tercium oleh indra penciuman Winter, dimabuk dia dengan bahagia.

Winter tersenyum mendengarnya, "aku sayang banget sama kamu. Maaf jika keras kepalaku sering ganggu, tapi memang keras kepalaku susah sekali untuk diajak kompromi. Aku mau berusaha untuk berubah," Winter mengatakan itu tulus, mengakui dari hati terdalamnya.

"Aku mau berubah, tapi tolong jangan lelah untuk memahami dan sabar atas sikapku yang kadang berubah ubah."

"Sahar, jujur tapi aku selalu bersyukur disetiap kita berantem, karena hal menjengkelkan itu terjadi, aku jadi tahu bagaimana worthnya dan kualitas hubungan kita nanti kedepannya. Dan dugaan ku ternyata benar, kalau kamu sama aku memang sudah ditakdirkan jadi satu." karina itu bermulut manis, tapi hatinya baik. fufufufufufu~~

"Gombal! Huuu.." karina hanya tersenyum geli atas ledekan dari kekasih kecilnya itu. "Kalau gombalnya sama yang lainnya, yang ada nanti kamu ngambul lagi." Goda Karina yang membuat Winter tersipu diam diam.

Winter langsung menyebikkan bibirnya lucu, tanda dia sedang pura pura kesal atas godaan dari Karina. "Ya emang gaboleh."

"Iya iya, princessnya aku kenapa jadi galak gini hi.. aku takut.." keduanya sama sama tertawa. Lega, lega yang mereka rasakan sekarang. Sudah lama rasa hangat ini sirna dari keduanya, banyak sekali rintangan dan halangan yang sudah mereka hadapi. Tanpa menahu, usaha mereka benar benar membuahkan hasil.

Soerabaja, kota romantis kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang