SECTION 71. WAIT

4 3 0
                                    

Banyak yang masih tidak percaya bahwa Narendra secara resmi dipilih langsung oleh kepala sekolah sebagai penanggung jawab utama kegiatan reuni sekolah. Kegiatan reuni sekolah ini memang sudah tidak pernah dilaksanakan lagi sejak sepuluh tahun terakhir. Kegiatan reuni sekolah ini terakhir kali diadakan pada tahun 2006 atau lebih tepatnya ketika Akal Bangsa dipimpin oleh kepala sekolah sebelumnya.

Kepala sekolah memang dengan sengaja ingin mengadakan kegiatan reuni sekolah karena beragam alasan. Selain karena memanfaatkan jabatan, kepala sekolah juga sangat rindu dengan kawan-kawan seperjuangannya saat bersekolah di Akal Bangsa. Kepala sekolah juga telah mengatakan hal ini kepada Galih; ketua OSIS sebelum Rama. Kegiatan reuni ini juga memiliki tujuan dan maksud tertentu. Kepala sekolah ingin menarik pendanaan daripada alumni Akal Bangsa yang telah sukses di jenjang karirnya. Salah satunya adalah kepala daerah yang merupakan ayah kandung dari salah satu murid Akal Bangsa.

Narendra; penanggung jawab utama kegiatan reuni terdiam sejenak di kamarnya melamun sepanjang malam. Tommy dan Bagus menginap malam ini untuk memastikan bahwa Narendra tidak pusing dengan kegiatan reuni serta persiapan yang hanya diberikan selama kurang lebih lima sampai enam bulan.

"Kegiatan ini dilakukan kan akhir Januari tahun depan, Nyet. Tahun 2017." Tommy berdeham sejenak memperhatikan kalender di gadget-nya. Matanya agak menyipit dan mulutnya terus memgunyah segala jenis makanan yang tersedia di hadapannya.

"Persiapan kayak begini bukan sembarangan, Tom." ujar Bagus dengan sedikit memberikan semangat kepada Narendra. "Tetapi, ya lo yang diamanahkan ya lo yang dipercaya si, Ndra."

"Lo itu emang debest, Nyet."

"Gue gak punya pengalaman apa-apa, Tom." Narendra menyandar memperhatikan langit malam yang menghitam membelakangi Bagus dan Tommy.

"Nyet," panggil Narendra dengan intonasi berbeda. Narendra memalingkan wajah. "Kita berdua ada di samping lo. Kita akan bantu semaksimal mungkin." Tommy dan Bagus saling mencengkram bahu satu sama lain.

"Kita udah bahas sama Rama juga sama Hanaya. Rapat akan dilakukan beberapa kali bersama Pak Laksama. Sylvia juga sebagai jubir juga udah ngasih pendapat. Kita akan melaksanakan beberapa kali rapat." ujar Narendra, "Tetapi, yang diwanti-wanti sama Pak Laksama ya itu jangan sampai ini ngebuat kita lupa sama sekolah. Lupa sama kewajiban kita sebagai pelajar."

"Lo sama Sylvia gimana?"

"Dia bener-bener gak bisa maafin gue, Tom." jawab Narendra pasrah.

"Lo laki bukan, sih?"

Narendra langsung melempar buku ke arah Tommy, "Lo mau liat?"

Pelaksanaan diskusi dilakukan sekitar dua kali dama sebulan sehingga total diskusi yang dilakukan sekitar sepuluh kali. Narendra, Rama, Sylvia, Kepala Sekolah, dan Pak Laksama mewanti-wanti agar setiap kali rapat mendapatkan progres. Jika setiap ada kekurangan maka haruslah membantu sama lain serta jangan lupa saling bertanya. Dalam beberapa rapat terdapat beberapa momen yang cukup indah, aneh, sedih, dan bercampur rasa lainnya sehingga di beberapa rapat terlihat sangat monoton serta hanya menunjukkan atau melaporkan progres masing-masing bidang.

***

Di pertengahan bulan agustus atau sekitar beberapa hari sesudah pengumuman siapa yang bertanggung jawab kegiatan reuni ini; Narendra dan Rama bersepakat untuk mengadakan rapat kedua.

Narendra dan Sylvia seperti bukan dua orang yang saling mengenal. Mereka saling melempar wajah ke arah lain tanpa berkeinginan untuk memandang satu sama lain. Narendra seakan dibuat canggung karena Sylvia sampai hari ini belum juga mau memaafkannya. Sylvia juga merasakan hal yang sama. Mengapa dalam hidupnya hanya terisi oleh bayangan Narendra.

SECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang