4 tahun kemudian"gue ga mau tau lo harus dateng Sya!"
"iya-iya gue usahain dateng kok, emang acaranya kapan?"
"lusa"
"hah? kok lo mendadak banget bilangnya?"
"mendadak apanyaaaaaa, gue udah hubungin lo dari jauh-jauh hari ya Sya. Tapi nomor lo ga aktif terus"
"oke-oke. Itu salah gue"
"pokoknya lo harus dateng di hari bahagia gue, udah empat tahun Sya kita ga ketemu. Masa lo tega banget ga mau nemuin gue"
"gue bakal dateng Ris, udah sekarang lo tenang. Sekarang lo fokus aja sama persiapan pernikahan lo sama Andi"
"bener ya Sya"
"iya bener"
"yaudah kalo gitu gue lanjut dulu, See you lusa Sya!"
Sambungan telfon pun terputus, tidak terasa Clarissa akan segera melangsungkan pernikahannya. Rasanya baru kemarin aku dan Clarissa masih berseragam abu-abu dan masih mengerjakan tugas sekolah bersama. Tapi lihatlah, lusa dia sudah menjadi seorang istri.
Waktu terasa begitu cepat berlalu, hari-hari yang ku habiskan disini ternyata tidak begitu buruk, aku belajar banyak hal terutama belajar untuk bisa melupakan Rama. Tidak mudah memang, kadang ingatanku bersama Rama masih terbayang-bayang.
Daripada memikirkan Rama, lebih baik barang-barangku sudah bisa kusiapkan dari sekarang, mengingat hari pernikahan Clarissa adalah lusa, berarti aku harus sampai disana yaitu besok hari untuk bisa beristirahat sebelum hari H pernikahan Clarissa.
...
"Happy Wedding buat lo berdua" ucapku pada Clarissa dan Andi.
Clarissa yang melihatku pun langsung memelukku dengan erat.
"Syaaaaa! Makasih udah dateng""Pokoknya samawa sampe akhir hayat!" Ucapku membalas pelukan Clarissa.
"Aamiin. Gue kangen banget sama lo Sya, ih bener-bener ya sekarang lo bikin pangling banget, pengantinnya gue apa elo sih? Lo sekarang cantik banget Sya, kok lo jadi kurus gini? Lo diet? Kapan lo mulai diet? Kok lo ga cerita-cerita sama gue?" Tanya Clarissa dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.
"Santai-santai Ris, nanti gue ceritain"
"Bisa-bisanya lo ya Syaaa, pokoknya lo utang cerita sama gue"
"Iya tenang aja, mendingan sekarang kita ambil foto dulu, gaenak sama yang dibelakang pada ngantri kalo gue kelamaan"
"Hahaha oke Sya"
Setelah mengambil gambar Selfie bersama Clarissa dan Andi, aku pun langsung menuju ke tempat makan untuk siap menyantap makanan yang ada di tempat ini. Eitss, jangan salah walaupun badanku sudah kurus, tetapi nafsu makanku masih sama dengan yang dulu. Intinya jangan sampai nenek tau, jika nenek tau pasti aku sudah di omeli habis-habissan.
Teringat saat aku tinggal dirumah nenek, nenek sangat menjaga pola makanku, dan menyuruhku untuk lari pagi setiap hari. Awalnya sangat terasa berat dan menyiksa, bayangkan saja setelah aku selesai lari pagi, kaki dan badanku terasa sangat sakit. Tetapi seiring berjalannya waktu, aku menjadi terbiasa untuk selalu melakukan lari pagi, bahkan aku mencoba untuk lari dua kali sehari, yaitu lari pagi dan lari sore, dan hal itu cukup menyenangkan karena sejenak bisa melupakan masalah yang ada dibenakku.
Untuk bisa sampai kesini pun sebenarnya tidak mudah, apalagi Clarissa memberitahukannya saat sudah H-3 menjelang acara pernikahannya. Sebenarnya nenek tidak mengizinkanku kemari, hanya saja aku berulang kali membujuk nenek dan akhirnya luluh setelah aku beralasan bahwa aku sudah lama tidak bertemu dengan sahabatku Clarissa apalagi sahabatku itu akan melangsungkan acara pernikahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nasya [TAMAT]
ChickLit"Disaat teman-temanku iri dengan kebahagiaan yang ditampilkan oleh pasangan yang sedang menjalani cinta dan kasih sayang. Aku iri dengan mereka yang mempunyai keluarga yang harmonis dan bahagia" Di usiaku yang baru menginjak 18 tahun yang kupikirkan...