46 - Menjenguk

69 3 0
                                    

"Tega banget, tega lo Sya.." ucapnya menangis tersedu-sedu.

Sejak tadi Clarissa memang sudah menangis, dia sedih karena aku tidak mengabarinya kalau aku dirawat di rumah sakit. Padahal maksudku tidak seperti itu, hp ku lowbat sejak kemarin dan baru siang ini di charge karena aku baru saja meminjam charge nya Kinan. Niatku kalau sudah terisi penuh, aku akan mengabari Clarissa dan Rendy.

"Lo udah gak nganggep gue sahabat lo apa?"

"Ris, dengerin gue-"

"Lo tau gak, gue tau lo masuk rumah sakit itu dari Rama. Semisal pun Rama gak ngasih tau gue, pasti gue gak bakal tau sahabat gue lagi sakit, gue gak bakal tau lo lagi kesakitan sendiri disini. Gue berasa gak tau apa-apa tentang sahabat gue sendiri huaa....."

"Ris, udah deh gue gapapa. Kemarin gue gak bisa megang hp karna emang gue lagi gak sadar, gue di operasi aja gak sadar gimana mau megang hp. Terus hp gue juga lowbat tuh liat hpnya masih di charge kan jadinya gak bisa ngabarin lo" ucapku menunjuk hp ku yang sedang di charge.

"Terus keadaan lo gimana? Bekas tusukannya masih sakit gak?"

"Masih, kalo gue banyak gerak. Dokter bilang ke gue untungnya tusukannya gak terlalu dalam, jadi untuk pemulihannya asal gue teratur minum obat, makan-makanan yang sehat, tidur yang cukup dan semisal gue udah ngerasa luka tusukan gue udah gak terlalu sakit, gue bisa pulang dari rumah sakit ini"

"Tenang aja gue bakal nge rawat lo disini sampai lo sembuh"

"Sayang, inget kata mama jangan terlalu cape" ucap Andi.

Clarissa memang datang bersama Andi, saat tadi mereka datang kemari. Andi membawa beberapa buah-buahhan dan Clarissa membawa beberapa novel. Clarissa memang tau aku menyukai novel sejak jaman kami masih di SMA.

"Ih yang, kan aku cuma ngejaga Nasya. Gak lari-larian di lapangan"

"Tapi tetap aja. Kamu juga harus ngejaga kondisi bayi kita"

"Bayi? Ris lo hamil?" Ucapku terkejut dengan perkataan Andi.

"Hehehe, iya Sya" ucap Clarissa dengan cengiran khasnya.

"Sekarang lo yang tega gak ngasih tau gue" ucapku pura-pura merajuk tidak mau melihatnya.

"Ih Sya sorry, rencananya gue mau ngasih tau lo sekarang. Tapi jadi gak surprise lagi gara-gara kamu sih yang" ucap Clarissa menyalahkan Andi

"Kok jadi aku?" Tanya Andi.

"Ya karna kamu yang, liat Nasya jadi ngambek kan sama aku"

"Udah deh, kalian kenapa malah berantem" ucapku melerai mereka.

"Lo gak marah kan?" Tanya Clarissa.

"Enggak... ngapain gue marah. Pantes aja, tumben-tumbenan lo cengeng Ris, ternyata lagi hamil. Selamat ya buat lo berdua, semoga ponakan gue lahir nanti sehat gak kekurangan apapun"

"Aamiin" ucap mereka bersamaan.

"Btw gue mau tau deh siapa sih orang jahat yang tega nusuk lo kayak gini Sya?"

"Ceritanya panjang. Sorry Ris, gue belum siap cerita sekarang"

"It's okay Sya. Lo fokus aja sama penyembuhan lo sekarang"

"Thanks ya Ris. Oh iya lo gak usah ngerawat gue, lo juga harus banyak istirahat Ris, tenang aja ada Ibu sama Oma gue yang ngejaga dan ngerawat gue disini. Cuman mereka lagi keluar sebentar beli makanan" 

"Hmm.. oke. Tapi kalo ada apa-apa lo harus ngabarin gue ya!"

"Iyaaa iyaaa"

"Oh iya gue mau nanya, lo ada hubungan apa sama Rendy?"

Nasya [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang