Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.“tadi ketemu siapa?” Tanya Rama saatku dan dia sedang berada didalam mobilnya. Setelah tadi bertemu Rendy, aku ditelfon Rama agar bisa pulang bersama katanya. Tapi dari saat aku datang, entah kenapa wajahnya terlihat marah padaku. Apa aku berbuat kesalahan? Tidak kan?
“ketemu banyak Mahasiswa” jawabku yang mulai malas dengan tingkahnya yang seperti itu.
Rama terlihat mengusap kasar wajahnya, sepertinya dia benar-benar kesal, “aku juga tau Sya” ucapnya. Untuk informasi saja, aku dan Rama sepakat untuk tidak menggunakan kata ‘lo-gue’ lagi. Yah walaupun sebenarnya Rama sendiri yang meminta seperti itu, katanya dia lebih suka memakai panggilan ‘aku-kamu’ saja.
“ya terus apa masalahnya? Kamu tiba-tiba marah gak jelas kayak gini” ucapku meminta penjelasan.
“tadi di taman kampus ketemu siapa?” tanyanya lagi.
Aku berpikir sejenak, di taman kampus? Kalau disana…
“ketemu Rendy” jawabku langsung.
“udah tau salahnya dimana?”
Aku pun mengulum senyum, sekarang aku mengerti
“kamu cemburu?” tanyaku.
Bukannya menjawab Rama justru diam sambil menyalakan mesin mobilnya.
“ciye Rama cemburu” ucapku mencolek-colek pipi kirinya.
“Sya, aku lagi nyetir” ucapnya dengan wajah yang masih saja datar, tetapi telinganya justru menimbulkan warna kemerahan. Aku tahu Rama malu, biarkan saja sekali-kali aku juga ingin menggoda Rama.
Jarang-jarang aku melihat Rama seperti ini, terlihat seperti anak kecil yang ngambek. Menggemaskan!
“Rama”
“hmm”
Ternyata si doi masih bete
“aku tadi nolak Rendy, kan aku udah dipepet terus sama kamu”
Terlihat senyuman terbit diwajahnya, kalo gini aja baru senyam-senyum.
“kamu yang pertama buat aku, jadi gak usah cemburu-cemburu yang gak jelas lagi” ucapku menjelaskan.
“bener?” Tanyanya.
“iya Rama”
“berarti ciuman waktu itu, juga yang pertama buat kamu?” Tanya Rama lagi.
Astaga. Kenapa harus membahas itu!
“bisa kali dijawab” ucapnya terkekeh melihatku. Aku tahu Rama sedang membalas menggodaku.
“iya, itu yang pertama buat aku” jawabku tidak mau melihat kearahnya nanti makin besar kepala.
Aku merasakan tangan kananku digenggam olehnya, "kamu milik aku Sya, dan apapun yang udah jadi milik aku gak bisa jadi milik jadi orang lain" ucapnya tegas.
Okay, he's a possessive man.
***
Saat ini aku sudah berada di depan rumah karna sebenarnya aku berniat memberi kejutan kepada Kinan. Semua tugas-tugas kuliah sudah ku kerjakan, jadi nantinya aku tidak akan meninggalkan beban pikiran.
"Assalamualaikum" salamku sambil mengetuk pintu rumah.
Suara pintu pun terbuka, "Walaikumsalam, loh teteh? Kok ga bilang-bilang mau datang?" Ucap Kinan memelukku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nasya [TAMAT]
Chick-Lit"Disaat teman-temanku iri dengan kebahagiaan yang ditampilkan oleh pasangan yang sedang menjalani cinta dan kasih sayang. Aku iri dengan mereka yang mempunyai keluarga yang harmonis dan bahagia" Di usiaku yang baru menginjak 18 tahun yang kupikirkan...