14 - Pelukkan

264 25 3
                                    

Aku berlari dan menangis dijalanan, aku sungguh kecewa pada ibu, sampai akhirnya aku baru menyadari bahwa aku tersesat dan sampai di jembatan yang belum pernah aku temui, lengkap sudah penderitaan ini. Karena sudah sampai sini, lebih baik aku menenangkan pikiranku di jembatan ini dengan menaiki tempat pegangan jembatan ini hingga bisa ku duduki. Aku menikmati angin yang berhembus mengenai wajah dan tubuhku hingga tak kusadari air mataku menetes kembali mengingat kekecewaanku pada ibu. Aku tidak tahu mengapa air mataku tak bisa berhenti keluar sampai ada yang menarik tubuhku kebelakang.

"lo gila ya?"

Aku melihat kebelakang ternyata Rama yang menarik tubuhku ke belakang hingga aku berdiri diatas jembatan dengan menghadap ke arahnya.

"kalo lo sedih, ga dengan bunuh diri juga! Hidup lo masih panjang" ucap Rama padaku.

"hah? Gue ga bunuh diri" aku sedikit bingung dengan perkatan Rama.

"terus ngapain lo disini? Sendiri di jembatan ini?" Tanya Rama padaku.

"gue ga tau bisa sampe sini, tadi gue cuma lari doang tau-tau udah nyampe sini. Gue gatau jalan pulang, jadinya gue duduk disini mau nenangin pikiran gue....... Tapi bukannya tenang, gue malah tambah kepikiran..... tau-tau lo datang terus marah-marah ke gue, salah gue apa lagi sama lo?" jawabku sambil menahan tangis yang akan keluar.

"salah lo bikin semua orang khawatir terutama ke bokap gue sama oma lo tau gak?"

"nyokap gue?" Tanyaku.

"kenapa nyokap lo?" Tanya balik Rama padaku.

"nyokap gue khawatir ga?"

"..."

"udah gausah dijawab gue udah tau jawabannya" ucapku pada Rama.

"sekarang pulang!" ucap Rama tegas padaku.

"gak mau" jawabku.

"bikin repot aja" ucap Rama menarik paksa tanganku mengikutinya berjalan.

"apa-apaan! Rama lepasin tangan gue" ucapku protes pada Rama.

"lo bisa gak tinggal nurut aja" bentak Rama dengan wajah yang marah padaku.

Rama benar-benar seenaknnya, aku mencoba melepaskan tangan Rama dari pergelangan tanganku tapi sia-sia karena dia memegang kuat tanganku sampai rasanya sakit sekali. Tanganku tetap ditarik Rama hingga aku terus mengikutinya, aku benar-benar belum siap untuk bertemu dengan orang-orang rumah terutama Ibu. Jika aku mengingat Ibu selalu saja air mataku keluar dengan sendirinya. Rasanya lelah sekali menghadapi Ibu dengan sifatnya yang seperti itu, tanpa kusadari aku menunduk dan menangis dalam diam, membiarkan air mataku yang terus keluar dengan sendirinya hingga akhirnya aku berhenti berjalan.

Rama yang menyadari aku berherti berjalan langsung bertanya padaku "kenapa lo berhenti?"

"gue cape" ucapku dengan suara yang bergetar kemudian berjongkok dengan tangan kiriku yang masih dipegang Rama kemudian aku menunduk dan meluapkan tangis dan sesak yang kurasakan di dada.

"gue bener-bener.... cape sama semua ini" ucapku sambil terus menangis.

Aku terus menangis hingga akhirnya Rama melepaskan genggamannya dari tangan kiriku. Tak menunggu lama aku pun melipat kedua tanganku kemudian terus menangis mengingat tentang perlakuan Ibu padaku, mengingat betapa jahatnya aku yang tidak memberitahukan perlakuan Ibu pada Ayah, mengingat bagaimana nasib adik-adikku jika aku nekat kabur dari rumah cuma karna perlakuan Ibu padaku.

Aku terus menangis hingga tiba-tiba aku merasakan ada sepasang tangan yang memelukku, dan mengusap-usap punggungku, rasanya hangat, dan aku merasa sedikit tenang. Saat aku melihat wajah orang yang memelukku ternyata Rama yang memelukku. Beberapa detik kemudian aku sadar ini salah, kenapa aku diam saja saat Rama memelukku, Rama adalah pacar Clarissa. Tapi kenapa pelukkan ini sangat nyaman. Clarissa untuk saat ini aku pinjam pelukkan Rama hanya sebentar saja, iya sebentar saja.




***

Apa kabar guys? Maaf ya baru bisa update sekarang, corona membuat diriku kembali berimajinasi di dunia orange ini. Tau kok telat banget updatenya, tapi mau gimana lagi sebelum ada corona Author bener-bener sibuk kuliah dan ngerjain tugas🤧.
Btw jangan lupa Vote ya kalo kalian suka part ini, kritik dan saran juga boleh kalian isi pada Komentar dibawah oke.



Nasya [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang