7 - Bertengkar

353 29 0
                                    

Sejak kemarin aku datang, aku mencemaskan ibu. Karena, sebetulnya ibu belum juga pulang kerumah. Sudah berulang kali aku telfon dan sms tapi masih tidak ada jawaban. Aku sangat mengkhawatirkan ibu takut terjadi hal yang tidak diinginkan.

Akupun beralih pada adikku yang sedang terlelap di atas tempat tidur. Aku membayangkan, bagaimana jika kemarin aku tidak mempunyai hari libur? Adikku akan sendirian dirumah dan merasa sepi. Di usiannya yang sekarang, seharusnya adikku mendapat kasih sayang sepenuhnya dari orang tua. Tapi... Ah, sudahlah. Lupakan!

Sudah pukul 08.00 pagi sepertinya ibu belum juga datang. Akhirnya, aku memutuskan untuk memasak makanan yang ada di kulkas untuk aku dan adikku makan nanti. Saat sedang memasak, aku mendengar suara pintu rumah terbuka. Dengan terburu-buru aku mematikan kompor dan berjalan ke ruang tamu. Dan ternyata, ibuku sudah pulang.

"Ibu kemana aja?" Tanyaku pada ibu.

"Si Teteh udah pulang? Sampe kapan teh?" Tanya balik ibuku padaku.

"Nasya sampe kemarin. Ibu abis darimana? Dari kemarin sampe sekarang baru ada dirumah" Tanyaku masih menahan emosi.

"Kemarin ibu dipanggil sama temen ibu buat bantu masak-masak. Tau gak si kevin? Kemarin dia udah nikah, padahal umurnya sama kayak kamu teh" Jawab ibuku.

"Terus kenapa gak bawa dede? Ibu tau gak? Kemarin dede nangis-nangis karna cuma sendirian dirumah. Untungnya ada Grace yang datang karna tadinya mau beli sesuatu di warung ibu. Tapi, ibunya kemana? Malah gak ada. Kasian dede bu" Ucapku menjelaskan pada ibuku.

"Ya ampun... Iya, ibu lupa. Kemarin karna disuruh cepet-cepet sama ibu-ibu perum buat bantu masak, ibu jadi lupa buat nutup warung sama bawa si dede. Terus dimana dede sekarang?" Ucap Ibuku dengan raut wajah yang cemas. Inilah yang paling tidak kusukai dari ibu. Ibu orangnya pelupa, pernah sewaktu-waktu ibu mencari kacamata minusnya padaku. Setelah kulihat, ternyata kacamatanya ada diatas kepala ibu. Oh, sungguh! Aku sangat tidak menyukai hal yang satu ini pada ibuku.

"Dede ada dikamar sekarang. Tau gak bu? Kemarin, kalo Nasya gak libur, kalo Kinan gak chat Nasya, dan kalo Grace gak dateng kerumah, Nasya udah gak tau apa yang bakal terjadi sama dede. Dari kemarin, Nasya telfon sama sms ibu tapi gak pernah dibales! Ibu tau gak? Nasya itu kha-" Ucapku terpotong oleh ibu.

"Diem kamu! Jadi kamu mau nyalahin ibu? Gitu? Mentang-mentang udah besar selalu ngelawan ibu" Ucap Ibuku dengan nada tinggi padaku.

"Bukan gitu bu. Tapi-" Ucapku terpotong lagi oleh ibu.

"Mimpi apa ibu semalem sampe punya anak kayak kamu! Gak bisa diandelin! Kamu tau si Nur? Dulu dia gak bisa apa-apa orangnya pemalas kayak kamu! Tapi liat dia sekarang udah bisa banggain orang tua-nya banyak medali taekwondo sama pialanya yang berjejer didalam rumahnya. Beda sama kamu!" Ucap Ibuku yang menohok dadaku. Sudah cukup! Aku tidak mau dibanding-bandingkan dengan orang lain!

"Terserah ibu. Aku mau keluar!" Ucapku dengan mengambil tas dan kunci motor ibu kemudian berjalan keluar rumah.

"Nasya! Ibu belum selesai bicara. Dasar anak gak sopan!" Ucap Ibuku yang masih memarahiku.

Aku tidak memperdulikan ucapan ibu, aku tidak begitu peduli jika orang lain yang meremehkanku. Tapi, jika ibuku sendiri yang meremehkan aku? anaknya sendiri? Rasanya begitu sakit daripada luka yang kudapatkan dulu saat aku jatuh dari sepeda dengan darah yang terus mengalir di lutut kakiku. Aku terus membawa motor ini ke tempat yang bisa membuatku nyaman yaitu pantai tempat yang dulu sering kukunjungi bersama Clarissa.

Saat sampai di pantai aku menumpahkan rasa sesak dan air mata yang sudah kutahan sejak tadi. Aku sungguh membutuhkan seseorang saat ini! Tidak menunggu lama aku segera menelfon Clarissa.

"Halo?"

"Halo Ris, bisa ketemuan sebentar? Hiks... Hiks"

"Sya? Lo kenapa? Lo dimana sekarang?"

"Emh... Hiks... Gue ada di... Ada di pantai deket sekolah"

"Lo pulang Sya? Ya ampun, Yaudah tunggu gue disitu. Jangan kemana-mana"

"i iya ris" Ucapku kemudian mematikan telfon.

Setelah mematikan telfon aku terus menangis rasanya ucapan ibu terus terngiang-ngiang ditelingaku "Mimpi apa ibu semalem sampe punya anak kayak kamu! Gak bisa diandelin!.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

😭😭😭😭
Jangan lupa Vomment guys.

Nasya [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang