"Astaga!" Keyvan berjingkat kaget begitu Megan tiba-tiba muncul di depan ruangannya. "Ngapain lo?" Tanya Keyvan.
"Dih, jantungan pak?" Balas Megan.
Ia masih tertawa saking gemasnya melihat ekspresi Keyvan yang terkejut. Ia lantas memberikan sebuah undangan dengan hardcover berwarna maroon. Nampak begitu elegan dan mewah.
"Akhirnya..." ucap Keyvan.
"Eits... tapi gue gak mau sahabat gue ini dateng sendirian. Harus sama gandengan"
"Gandengan siapa? Lo mau gue gandeng?"
"Gue udah mau nikah masih aja digodain" Megan mencubit pinggang Keyvan.
"Aduh aduh... iya iya maaf"
Keyvan membuka undangan pernikahan Megan dengan Revan. Seminggu lagi, dan ia tidak tau harus datang bersama siapa. Belum juga Megan beranjak, Vanya datang membawa setumpuk map coklat.
"Nah ini ada dokter Vanya" ucap Megan. "Datang ya" Megan memberikan undangannya pada Vanya.
"Pernikahan kamu?" Tanya Vanya dibalas anggukan oleh Megan. "Selamat, saya turut bahagia ya"
Keyvan geli melihat pemandangan di depannya. Vanya dan Megan yang nampak sumringah dan berjabat tangan. Tak sungkan juga saling memeluk kala Vanya memberikan selamat. Tanpa disadari Keyvan tersenyum kecil.
"Datang sama Keyvan ya? Saya undang dia juga kok" kata Megan.
"Eh? Em.. iya- iya" balas Vanya sedikit gugup sambil memandang Keyvan.
"Yaudah, saya mau balik ke bangsal dulu. Daahh..."
Vanya masih belum beranjak hingga Megan benar-benar menghilang dari pandangannya. Ia lalu memberikan setumpuk map coklat tadi pada Keyvan.
"Punya pasien, sudah saya cek" kata Vanya.
"Dok, mau datang sama saya?" Tanya Keyvan sebelum Vanya pergi. "Nggak mau ya?"
"Eh, iya saya mau" jawab Vanya, Keyvan tersenyum.
"Oke saya jemput"
***
"Makasih mbak" Senyuman ramah Andre merekah menerima beberapa pesanan yang kini tersedia di meja.
Seseorang yang di sampingnya terperangah karena merasa mereka hanya berdua, tapi makanan begitu banyak.
"Kak Andre beneran pesen sebanyak ini?" Tanyanya.
"Iya" jawab Andre mantap. "Tenang aja, semua bakalan habis. Adek gue lagi otw"
"Hm.. pantesan"
Rere, seseorang yang sedang bersama Andre. Mulai membuka buku latihan soal matematika. Sengaja ia datang ke coffeeshop bersama Andre untuk meminta bantuan mengerjakan beberapa soal yang ia belum mengerti.
Andre yang sebelumnya sibuk dengan ponselnya, kini meletakan benda hitam pipih itu di meja lalu fokus pada tujuannya datang ke kemari.
"Jadi... mana yang susah?" Tanya Andre.
"Ada tiga soal. Sebenernya dua sih, aku gak paham betul, nah yang satunya tolong koreksi ini udah bener apa belum. Soalnya aku ragu" jelas Rere menunjuk soal-soal yang belum ia mengerti.
"Oh ini, gampang sih. Gue ada cara, tapi seinget gue Dirga bisa cara cepatnya ngerjain soal ini. Coba sekarang gue ajarin tapi next time lo tanya Dirga"
"Lagi gak bisa diganggu dia. Hari ini aja gak masuk. Katanya sih sakit. Coba kalo Kee-"
Atensi Andre terpecah, sedangkan Rere tersadar oleh ucapannya. Hanya sebuah nama yang hampir ia sebut mampu memporak-porandakan perasaan yang terpaksa harus baik-baik saja menjadi kacau akan rasa rindu. Rere menunduk dalam lalu tersenyum kecut. Andre tak menyahut menunggu Rere berbicara lebih dulu.
"Sorry kak, bukan maksud aku-"
"Gapapa, kangen banget pasti. Sama kok, gue juga"
Rere mendadak canggung. Hingga semua berjalan dengan tenang. Andre mengajari Rere dengan telaten. Tak lama setelahnya Vano datang dengan tampang lelahnya. Bahkan kedua pipinya nampak merah. Itu wajar karena kulit Vano yang seputih tahu terkena terik matahari.
"Kak es" racau Vano langsung meminum minuman dingin entah milik siapa. "Wah gila panas banget"
"Ck, minuman gue itu" protes Andre.
"Pesen lagi deh"
"Yaudah ini pesenin yang sama"
Andre menyodorkan credit cardnya yang jelas Vano sudah tau pinnya. Dengan semangat Vano memesan kembali minuman yang sama milik Andre.
"Dari tadi?" Tanya Vano retoris.
"Lumayan sih. Udah les privat juga" jawab Rere.
"Kenapa gak jadian aja sih kalian?" Celetuk Vano asal.
"Vano! Mulut lo ya!" Erang Andre.
Entah kenapa Andre jadi salah tingkah karena ucapan Vano. Rere hanya tersenyum tipis, mengundang rasa sungkan Andre yang semakin bertambah.
"Sorry, adek gue emang rada-"
"No, aku yang sorry" potong Rere sebelum Andre menyelesaikan kalimatnya.
"Tuhkan romantis" ucap Vano.
"Ck, Vano diem" sahut Andre.
Kecanggungan muncul antara Andre dan Rere. Sedangkan Vano hanya bersikap bodo amat, seakan tidak terjadi apa-apa. Ia terlalu sibuk memakan menu lezat yang telah di pesan. Hingga tiba-tiba Rere menghela nafas berat, memaksakan senyumnya.
"Aku yang harusnya say sorry ke kak Andre. Aku belum bisa lupain Keenan, aku gak bisa memulai hubungan baru kalau masih ada orang lain di hati aku. Sama aja aku nyakitin kak Andre. Bahkan begini pun sama, aku juga nyakitin kak Andre" ujar Rere.
"Sampai kapanpun gue yakin gak semudah itu lupain Keenan, Re. Mau lo udah yakinin semua orang lo udah bisa move on dari Keenan tapi di hati lo Keenan gak akan terganti. Gue pun juga gitu. Gue tau itu gak gampang"
"Kak, kamu bener gak akan mudah lupain Keenan dan mungkin perasaanku. Tapi bukan berarti aku bener-bener nutup semuanya. Aku cuma belum siap. Aku butuh waktu sedikit lama sampai aku siap buat bahagia sama orang lain tanpa aku harus hapus Keenan dari bagian hidup aku"
Setelahnya tidak ada yang bicara. Sepersekian detik Rere dan Andre hanya saling menatap. Mereka lupa dengan kehadiran Vano yang sejak tadi menyimak pembicaraan dua orang itu.
"Berarti masih ada kemungkinan lo pacaran sama kakak gue?" Pertanyaan polos yang muncul begitu saja dari mulut Vano membuat keduanya tersadar.
Rere hanya tersenyum seakan mengiyakan pertanyaan Vano. Melihat itu Andre sedikit terkejut. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan wajahnya nampak memerah karena salah tingkah. Senyum jahil Vano mereka lebar.
"Tuh kak! Rere mau kok sama lo!"
"Apaan si? Lo resek banget sumpah!"
Rere tertawa melihat itu. Lalu ia tanpa sengaja bertemu tatap dengan Andre.
"Aku gak akan minta kak Andre nunggu aku. Kalau misalnya kak Andre dapatin cewek yang kak Andre suka, why not?" Kata Rere tulus.
"Gue juga gak belum berniat cari kok, Re. Syukur-syukur pas gue cari ternyata ketemunya sama lo"
*
*
*TBL
Eh salah
Tbc...
Halo everybody
So sorry karena selalu lama.
Lagi skripsian cuy, minta doanya semuanya semoga cepet selesai, lulus tepat waktu, Aamiin.Anyway...
Jaga kesehatan semuanyaaa
I love you so much buat yang udah baca, komen, dan syukur juga kalo vote.
Yang pastinya TERIMA KASIH SUDAH MAU MENUNGGU.❤❤❤