"ma!" panggilnya. "mama!"
"iya! mama di kamar, kenapa?" sahut Nara dari dalam kamar.
"Air, ma! sama obat, Keen gak tahan ma"
Mendengar keluhan Keenan membuat Nara tergopoh-gopoh menghampiri anak bungsunya yang nampak lemas di sofa.
"astaga Keen!"
*
*
*"gimana mas?" tanya Feri, ayah Keenan dan Keyvan.
"gak papa, anak kamu ini lagi shock" Jawab Ferdi, kakak kandung Feri yang merupakan seorang dokter.
"kamu ngapain aja sih dek? kok bisa sampai kayak gini?" gerutu Nara yang tidur menyamping di sebelah Keenan.
"kata om Ferdi kan gak papa, ma" jawab Keenan dengan suara parau.
"kalo bukan karena dokter haris lagi ada jadwal operasi dan akhirnya nyuruh om yang periksa kamu di rumah, udah di sekap di rumah sakit kamu dek" ujar Ferdi.
Keenan sengaja menutup wajahnya dengan selimut untuk menghindari tatapan papa dan mamanya.
"jangan ditutup gitu, sesak lagi kamu" kata Nara sambil menarik selimut yang dikenakan Keenan.
"terus itu tadi kenapa kok bisa shock? habis lihat hantu kamu?"
"ih papa apaan sih"
"Fer, mungkin tadi Keen denger sesuatu dari dokter Haris waktu check up"
"enggak, om. Keenan gak denger apa-apa tadi Keen langsung pulang"
"terus kok bisa collaps kayak tadi?"
"Keen tuh kaget tadi hampir mau nabrak orang di pertigaan depan"
"apa?!" pekik ketiga orang disana setelah mendengar penjelasan Keenan.
"kok bisa sih, dek? kalo kayak gini mending gak usah bawa motor sendiri deh. Kalo perlu papa yang antar jemput"
"pa, Keen udah hati hati tadi. Ada cewek nyebrang gak tengok dulu. Aku rem mendadak deh, nah itu kaget. Gak tau kenapa tiba-tiba lemes sama dada aku sakit kalo nafas"
"ceweknya cantik gak dek?" celetuk Ferdi mencairkan suasana.
"cantik sih om, bule kayaknya" balas Keenan.
"eh ini malah mas Ferdi ngomongin cewek" sahut Nara, Ferdi tertawa.
"ya udah kamu istirahat. Besok kalo masih sakit bilang mama papa kamu biar bisa langsung periksa ke rumah sakit. Cepat sembuh jagoan" ujar Ferdi di akhiri dengan mengacak acak rambut Keenan.
Feri mengantar Ferdi keluar menuju carport. Sebelum memasuki mobilnya, Ferdi dan Feri duduk di kursi yang tersedia di teras.
"kayaknya harus CTscan paru parunya. Udah berapa kali dia ngeluh sesak?" tanya Ferdi.
"belum pernah, mas. Aku juga takut banget tadi Nara telpon aku kasih tau keadaan Keen" jawab Feri.
"kamu udah tau hasil check upnya?"
"belum juga. Key masih ada jadwal 2 operasi sejak siang tadi. Kayaknya nunggu dia pulang dulu baru bisa ngomongin hasil check up Keen"
"ya udah aku pulang dulu. Dirga juga dari tadi udah telpon"
"iya mas, terima kasih"
Sampai di rumah, Ferdi melihat putra semata wayangnya sedang belajar bersama Satria, anak dari pasangan asisten rumah tangga dan sopir yang bekerja di rumahnya. Ferdi tersenyum melihat itu. Ayah dan ibu Satria sudah mengabdi pada keluarga ini sebelum Dirga lahir. Ferdi juga senang melihat Dirga begitu akrab dengan Satria.