CBIL- 24 | Kejar atau Berhenti?

12 2 0
                                    

Bel istirahat baru saja berbunyi. Keana keluar dari kelasnya untuk menemui Dinda dan Natasya, sekaligus ingin melihat Janu. Iya, ingin melihat saja.

"Dinda!" Gadis itu kini sedang berdiri di ambang pintu kelas XII IPS-2. Ngomong-ngomong mereka sudah naik kelas. Tangannya melambai menyapa kedua temannya yang sedang asik mengobrol.

Setelah Natasya melambaikan tangan dan menyuruhnya untuk masuk, Keana langsung mengikuti perintah itu. Benar dugaannya, Janu dan anggota Classy Bastard juga ada di dalam sana. Senang sekali rasanya.

Tubuh ramping Keana kemudian duduk di bangku depan Dinda, menghadap mereka. Sambil melanjutkan obrolan, sesekali Keana memperhatikan Janu yang berada di belakang kelas sana dengan teman-temannya.

"Kamu lihatin apa sih, Ken?" Natasya menyadari arah pandang Keana tidak tertuju pada Dinda yang saat itu sedang bercerita, dia kemudian menoleh ke belakang mengikuti arah mata Keana. "Kamu lihatin Janu, ya?"

"Janu, kamu dilihatin Keana!" teriak Natasya pada gerombolan laki-laki di belakang sana. Serentak mereka menoleh ke arah sumber suara dan menjadikan Keana sebagai pusat perhatian.

"Heh, enggak kok!" Keana langsung menangkup kedua pipi Natasya dan menutup mulut gadis itu supaya tidak semakin boros ke mana-mana.

Arsen berbisik pelan pada Janu sambil melirik Keana dengan kekehan, "pacar lo, tuh!"

"Siapa juga yang pacaran," balas Janu sambil duduk di atas meja milik Yudha.

"Halah, gak pacaran tapi lo suka, kan sama Keana?" Alexi menyahut, biasalah tukang ikut-ikutan. "Ngaku lo!"

"Lo lupa prinsip gue?" Janu melempar wajah jengkel. "Lebih asik dicintai daripada mencintai. Jadi, gue gak suka sama siapa-siapa. Gue suka sama diri gue sendirian yang ganteng ini."

Alexi dan Arsen langsung menghadiahi pukulan setelah Janu mengatakan bahwa dirinya ganteng. I-iya, Janu memang ganteng, tapi tidak perlu lah dia repot-repot lagi menjelaskannya.

Keana yang sejak tadi berusaha menajamkan pendengarannya berhasil mendengar beberapa percakapan Janu dan teman-temannya di belakang sana. Keana mengembuskan napas kecewa. Seharusnya dia tidak usah menguping ataupun ingin tahu tentang percakapan mereka, itu hanya membuat hatinya sakit.

Ternyata Janu masih belum mencintai Keana?

Lalu selama ini sikap manis Janu kepada Keana untuk apa? Lalu tadi pagi dia menyuapi Keana untuk apa? Ah, sudahlah.

Mendengar percakapan Janu dan teman-temannya, Daniel yang hanya menyimak itu memerhatikan Keana dari tempat duduknya. Dia tahu betul wajah Keana terlihat kecewa. Dia pikir Keana juga mendengar percakapan Janu.

Daniel merasa kasihan melihat Keana. Padahal, Keana sering sekali bercerita kepadanya tentang dia yang sangat menyukai Janu. Bahkan, Daniel yang mendukung  Keana supaya gadis itu terus mendekati Janu. Sebagai teman yang sering dicurhati oleh Keana, Daniel ikut merasakan kekecewaan yang kini tengah dirasakan Keana.

Namun, entah mengapa setiap kali melihat Keana, Daniel merasa merasa senang. Seolah-olah dia ingin terus bersama Keana. Terlebih lagi sekarang hubungan mereka berdua semakin dekat.

"Katanya Daniel yang lagi deket sama Keana." Ucapan Janu yang menjadikan Daniel sebagai sasaran itu membuat semua mata anggota Classy Bastard membulat.

"Eh, yang bener lo, Niel?" tanya Alexi yang langsung heboh.

Segera Daniel menggeleng-geleng dengan wajah panik. "Enggak, gue gak deket sama dia, kok."

Classy Bastard in Love [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang