Ketika anggota Classy Bastard berjalan menuju kelas, Gerry langsung merangkul Daniel yang berada di barisan belakang. Senyum Gerry selalu manis. Laki-laki menggemaskan itu berbisik pelan pada Daniel. "Lo pacaran nggak bilang-bilang, ya."
Detik itu juga Daniel berhenti melangkah. Dia mendadak menjadi patung yang bernapas. Setelah sepersekian detik, akhirnya Daniel menoleh dengan mata membulat. "Apa maksud lo?"
Gerry menyenggol kecil pinggang Daniel sambil meringis. "Pake pura-pura gak tahu, lagi.
"Apa sih, Ger. Ngomong yang jelas, kek."
"Hadeh ... lo pacaran sama Keana, kan?" Seketika Daniel langsung membungkam mulut Gerry dengan telapak tangannya. Tidak peduli Gerry terus berusaha melepas, dia semakin menguatkan tangannya.
Setelah merasa aman karena sahabat-sahabatnya sudah berjalan cukup jauh, Daniel akhirnya membiarkan Gerry kembali membuka mulut.
"Iya, kan?" tanya Gerry sekali lagi untuk memastikan.
Daniel menghela napas panjang dengan raut wajah pasrah. Menundukkan kepala, lalu akhirnya mengangguk. Saat Gerry hendak berbicara lagi, dia langsung menyela, "tahu dari mana lo?"
"Lo pikir gue gak tahu?" Gerry memajukan wajahnya dengan sombong. "Setiap kali ada Keana, tingkah dan tatapan lo berbeda buat dia. Kemarin juga, waktu Janu bahas Keana, lo kelihatan cemburu."
Mendengar jawaban Gerry yang penuh dengan kenyataan, Daniel lagi-lagi menghela napas panjang. Semakin bingung rasanya menghadapi hubungan yang disembunyikan seperti ini. Benar dugaan Daniel, sepintar apa pun dia menyembunyikan hubungannya, lambat laun orang-orang akan tahu.
Daniel mendongak, menatap Gerry dengan bimbang. Entah apa yang ingin dia katakan sekarang. Tetapi, Gerry sudah mengeluarkan suaranya lebih dahulu.
"Gue paham perasaan lo, Niel. Gue juga tahu alasan lo sembunyikan ini." Gerry meletakkan tangannya di pundak Daniel sambil tersenyum tulus. "Gue gak akan kasih tahu siapa pun. Janji."
Kini, Daniel melihat tepat di depan matanya, satu-satunya sahabat yang selalu ada untuknya, yang selalu mengerti bagaimana perasaannya, dan yang sangat tulus berteman dengannya. Dia adalah Gerry Tyaga. Sahabat terbaik dari sahabat-sahabat terbaiknya.
¶¶¶
Setelah kembalinya Classy Bastard, kelas ini rasanya kembali bersinar. Meskipun mereka selalu membuat rusuh kelas, tetapi kenyataannya kelas tidak akan lengkap jika tidak ada mereka.
"Gimana-gimana, selama nggak ada Mas Alex di sekolah pasti kalian kesepian, kan?" Sudah menjadi kebiasaan Alexi, tidak kaget jika dia baru saja datang ujuk-ujuk langsung mendekati cewek-cewek sekelasnya.
Seperti biasa, yang digoda hanya melengos sekaligus ilfeel pada laki-laki yang sudah punya pacar tapi masih saja ganjen ini. Namun, Alexi yang mentalnya sudah kuat itu sama sekali tidak menyerah. Dia malah duduk di antara cewek-cewek di sana. Membuat mereka menggerutu dan menyumpahi Alexi aneh-aneh supaya dia pergi.
"ALEXI!" Dia sudah tahu suara melengking yang masuk ke telinganya itu akan menyebabkannya resiko telinga panas, karena detik itu juga pemilik suara itu langsung menjewer telinganya tiada ampun. Alexi tidak bisa kabur, sebab rupanya tangan Natasya lebih cekatan dari kakinya.
"Iya-iya maaf," jawab Alexi akhirnya.
Namun, tidak semudah itu Natasya memaafkan pacarnya. Dia malah pergi setelah itu dengan wajah cemberut. Membuat Alexi mau tidak mau harus mengejar Natasya. Sementara teman-teman sekelasnya terutama anggota Classy Bastard malah menertawai mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Classy Bastard in Love [Tamat]
Novela JuvenilClassy Bastard, itu nama geng kami. Bukan, kami bukan kumpulan geng motor, berandalan, atau lainnya. Bukan juga gengster yang memiliki banyak musuh dan dendam terhadap geng-geng lain. Nama itu kami buat hanya supaya terlihat mengerikan, kenyataannya...