Epilog

23 2 0
                                    

Dua hari sebelum pesta berlangsung.

Arsen dan Yudha kini tengah duduk di ruangan sederhana, dibatasi dengan meja kayu yang tidak begitu besar, juga duduk di atas kursi kayu. Di luar masih hujan, mereka pun masih menggunakan seragam abu-abunya setelah anggota Classy Bastard yang lain berpencar untuk pulang.

"Ada apa?" tanya Yudha memulai obrolan setelah beberapa menit hanya menghabiskan waktu dengan saling melamun.

"Gue ... sebelumnya gue pengen minta maaf." Jawaban Arsen membuat Yudha mengerutkan kening tidak paham.

"Yudh, lo bisa bantu gue? Gue sadar selama ini gue terlalu membesar-besarkan masalah dan gue terlalu egois. Gue pengen balikin semuanya, Yudh. Gue udah gagal jadi sahabat lo, juga yang lainnya." Begitu ucap Arsen dengan wajah penuh sesal yang tidak main-main.

Sementara Yudha masih diam. Menunggu Arsen kembali berbicara. Sembari mencerna apakah Arsen benar-benar telah menyesal, atau hanya bersandiwara. Namun, meski seperti apa pun, Yudha tahu bahwa Arsen bukanlah tipe orang yang suka sandiwara.

"Gue pengen lo bantu gue, ngadain pesta. Nanti, di pesta itu gue pengen bilang ke semua orang kalau gue akan minta maaf ke kalian, juga gue bakal minta mereka balikan. Daniel gak berhak namanya tercemar, Yudh. Seharusnya gue, bukan Daniel."

Yudha tersenyum hangat mendengar kalimat-kalimat yang dilontarkan Arsen, lebih tepatnya ini adalah curahan hati Arsen. Yudha masih tidak habis pikir, Arsen benar-benar ingin memperbaiki semuanya.

"Gue seneng banget, Sen. Gue senengggg banget!" Yudha akhirnya menanggapi, dengan penuh penekanan di setiap kata saking bahagianya.

"Lo tenang aja, soal pesta gue bisa bantu lo. Nanti gue bilang ke kakak gue, dia pasti seneng banget," lanjutnya dengan penuh antusias.

Arsen menatap Yudha tidak menyangka. Entah mengapa dia begitu merasa dirinya semakin buruk dan tidak ada apa-apanya di banding Yudha yang selalu saja baik. Bukan hanya kepada Arsen, melainkan ke semua orang.

Yudha yang baik, tidak pelit, suka menolong, ternyata masih sama meski Arsen telah membuatnya kecewa. Ternyata dia masih merendahkan hatinya untuk seorang Arsen yang menjengkelkan.

"Yudh, gue makasih banget sama lo. Gue gak tahu harus bilang apa lagi." Arsen merangkul pundak Yudha dengan begitu senang. Hingga raut wajahnya tidak dapat dideskripsikan. Antara kaget dan senang, bercampur aduk rasanya.

Yudha tertawa sambil menarik tubuh Arsen ke dalam pelukannya. "Gue seneng banget, akhirnya semua bakal kembali membaik."

"Iya gue janji, gue janji bakal perbaiki semuanya, Yudh."

Ketujuh remaja yang kini sedang berkumpul di rumah Daniel sontak tertawa cekikikan ketika mendengar cerita Yudha dua hari lalu. Ternyata pesta kemarin adalah rencana rahasia Arsen dan Yudha.

"Gue pengen minta maaf dengan estetik," ucap Arsen untuk membela diri. Dia tidak mau malu sendiri.

Janu melipat bibir, mencibir Arsen dengan wajah konyol yang masih saja tetap terlihat tampan. "Estetik-estetik mbahmu!"

Detik itu juga semua kembali tertawa, menertawakan Arsen yang meminta maaf dengan penuh drama, menertawakan Yudha yang bisa-bisanya sekongkol dengan Arsen, juga menertawakan semua yang telah terjadi.

"Nasi pecel buatan cucu nenek sudah siap!" Setelah beberapa menit mereka hanya fokus pada kesibukan masing-masing, Daniel dan Gerry muncul dari dapur sambil membawa nasi pecel buatannya.

Classy Bastard in Love [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang