Satu hari berada di dalam kelas penuh kekacauan akan membuat kepala ikut pecah. Apalagi setiap hari?
"Hei, sini lo!" Ini dia, bukan raja di kelas XI IPS-2, tapi semua warga kelas hampir takut dan nurut dengannya.
Orang yang dipanggil pun spontan berjalan menghampiri. "Ada apa, Sen?"
Arsen Liam Kyler, seorang ketua geng yang bernama Classy Bastard. Entah dari mana asal-usul nama geng yang terdengar kasar itu dibuat, tapi justru membuat orang-orang sedikit ngeri dengan namanya.
"Lo hari ini piket, kan?" tanya Arsen dengan wajah cukup angkuh.
"Iya gue piket, kenapa?"
"Lo kalau waktunya piket ya piket, gak usah mondar-mandir gak jelas kayak komidi putar!" Arsen bukan siswa yang selalu berbuat onar, sih. Hanya saja jika orang itu membuatnya kesal baik secara disengaja maupun tidak, baru Arsen akan bertindak.
Pasalnya, sejak Arsen datang tadi, laki-laki itu hanya diam saja mondar-mandir di dalam kelas seperti orang tidak punya tujuan. Padahal sudah tahu hari ini sedang bertugas piket. Dan siswa lainnya juga tengah sibuk piket.
"Ya maaf, gue masih ngontrol kelas, takut ada yang rusak---"
"Bacot! Ya udah, sekalian gak usah bersihin kelas. GAK USAH ADA YANG PIKET!" Mendengar perintah dari Arsen, semua yang sedang melakukan kewajiban sebagai petugas piket spontan menghentikan aktivitasnya.
"Arsen yang ganteng nan rupawan gak boleh gitu. Ini udah kewajiban mereka buat piket, lo gak boleh seenaknya gitu, lah. Mari membuka hati untuk kawan-kawan dan kebersihan kelas," ucap Yudha sebagai salah satu anggota Classy Bastard yang selalu menghibur teman-temannya dan kadang memperbaiki suasana.
"Diem lo. Males banget gue," sarkas Arsen dengan wajah sinis.
Mengangkat salah satu kaki di atas meja dan menyandarkan punggungnya di sandaran bangku, lalu menutup mata. Arsen memilih untuk tidur.
Sementara Omar, yang statusnya juga sebagai anggota Classy Bastard itu memerintahkan siswa-siswi yang bertugas piket supaya melanjutkan aktivitasnya. Omar selalu membela yang benar, demi kesejahteraan kelas yang meskipun setiap hari tidak pernah sejahtera.
"Hai, Girl-girl yang beautiful everyday!" Sudah datang. Ya, si penyebar virus ilfeel di kelas ini sudah datang. Dia adalah Alexi, yang terkenal sebagai pecinta cewek-cewek dan super ganjen di kelas. Untung masih terkenal di satu kelas, belum satu sekolah. Tapi sebentar lagi dia akan terkenal di sekolah. Tunggu saja.
Alexi tentunya tidak sendirian, dia selalu bersama dengan Gerry. Teman satu kampung dan satu geng.
Gerry yang berwajah imut itu langsung duduk di bangkunya tanpa basa-basi. Dia melihat Omar yang sibuk menjaga ketenangan di sekitar Arsen tidur. Omar tidak ingin Arsen bangun sebelum teman-temannya yang piket itu menyelesaikan kewajibannya.
"Omar, kenapa lo di situ?" tanya Gerry heran.
"Biasa, lagi naik darah, Ger," jawab Omar dengan suara lirih supaya Arsen tidak terbangun. Gerry hanya mengangguk maklum.
Sekali lagi, Classy Bastard bukan selamanya geng dari anak-anak nakal. Hanya saja jika merasa terusik, mereka akan bertindak. Dan Classy Bastard bukan gengster yang memiliki banyak musuh dengan geng-geng lain.
"Janu ... kamu selalu aja tampil ganteng. Bikin leleh aja!"
"Janu ... selamat pagi!"
"Hai, Janu!"
"Please lah, Jan ini masih pagi jangan bikin hati resah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Classy Bastard in Love [Tamat]
Ficção AdolescenteClassy Bastard, itu nama geng kami. Bukan, kami bukan kumpulan geng motor, berandalan, atau lainnya. Bukan juga gengster yang memiliki banyak musuh dan dendam terhadap geng-geng lain. Nama itu kami buat hanya supaya terlihat mengerikan, kenyataannya...