Arsen berjalan dengan langkah yang cepat, menuruni satu per satu anak tangga tanpa memerhatikan sekitarnya. Hingga tanpa sengaja menabrak seorang gadis yang saat itu sama-sama tidak melihatnya.
Pena yang semula gadis itu genggam seketika jatuh bersamaan dengan Arsen yang hampir saja tersungkur di sana. Bukannya meminta maaf karena telah menabraknya, Arsen malah berdecak dengan sedikit emosi.
"Ambil." Mendengar suara datar itu, Arsen mendongak. Melihat siapa yang baru saja dia tabrak.
Entah mengapa, niatnya untuk menolak seketika hangus detik itu juga ketika mengetahui siapa yang sedang berhadapan dengannya. Dengan begitu bodohnya, Arsen mau saja menuruti perintah tersebut.
Tangannya terulur untuk menyodorkan pena hitam itu pada pemiliknya. Kemudian, pemilik pena itu langsung pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Bahkan enggan untuk mengatakan 'terima kasih'.
Arsen menghela napas nelangsa. Menatap punggung yang tertutup rambut panjang itu, Arsen memberanikan diri untuk mengatakan, "Dela, kapan kita kembali lagi kayak dulu?"
Langkah gadis itu berhenti beberapa saat ketika mendengar Arsen mengatakan itu. Dapat dilihat dengan jelas dari pundaknya, gadis itu menghela.
"Gue ... gue kangen," lanjut Arsen masih di posisi yang sama.
Menunggu beberapa saat untuk mendengar jawaban dari Dela walupun hanya sepatah kata saja, ternyata semua itu hanya sia-sia saja. Dela sama sekali tidak mengatakan apa pun, bahkan untuk membalikkan tubuh untuk melihatnya saja tidak.
Gadis itu malah melanjutkan langkahnya setelah dirasa Arsen tidak mengatakan apa-apa lagi. Artinya, Arsen selesai berbicara. Tidak ada yang penting lagi.
¶¶¶
CLASSY BASTARD 🔥
Arsen CB
Kumpul yokJanu CB
Dadakan banget sen?Omar CB
2Gerry^^
Di rumah siapa nihhDanielevanr
Di rumah gue?Arsen CB
Gk.Alexi CB
Terus? Di rumah gue? No, sorry tidak menerima tamu. Si dafi lagi kerkel disiniArsen CB
@Yudha CB rumah lo sepi?Yudha CB
Sepi, gue lagi sendiriArsen CB
Ke rumah lo yaYudha CB
Oke siap bos. Gue otw beli camilan dulu yoEntah mengapa, membaca pesan Arsen, perasaan Daniel menjadi tidak enak. Apalagi saat memerhatikan balasan pesan untuknya, Arsen terlihat tidak seperti biasanya.
Daniel menghela napas panjang, merebahkan tubuhnya sejenak di atas kasurnya. Menatap langit-langit kamar yang dihiasi sarang laba-laba menggantung.
Suara dering dari ponselnya membuat Daniel mengulurkan tangannya, berusaha meraih ponsel yang dia letakkan di atas kabinet dekat ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Classy Bastard in Love [Tamat]
Fiksi RemajaClassy Bastard, itu nama geng kami. Bukan, kami bukan kumpulan geng motor, berandalan, atau lainnya. Bukan juga gengster yang memiliki banyak musuh dan dendam terhadap geng-geng lain. Nama itu kami buat hanya supaya terlihat mengerikan, kenyataannya...