"Good morning, everyone. Cewek-cewek beautiful!" Alexi datang dengan wajah cerianya. Memperlihatkan deretan giginya yang putih, memancarkan kebahagiaan dari dan untuk dirinya sendiri.
"Hai, Cantik! Temen kamu mana, kok sendirian? Mau ditemenin?" Berjalan mendekati gadis yang sedang bermain ponsel, Alexi mulai menggodanya.
Gadis yang digoda itu sama sekali tidak tertarik untuk menanggapi Alexi. Dia tetap setiap menatap layar ponsel yang menunjukkan foto-foto idol Korea dari Instagram.
"Dih, gantengan juga aku. Alexi Daffin, cowok ganteng dan romantis. Produk lokal nih, dari Indonesia. Cintailah produk-produk Indonesia. Cintailah Alexi yang berasal dari Indonesia!" oceh Alexi setelah mengetahui apa yang dilihat gadis itu.
Tidak ada jawaban. Merasa tidak teranggap, sungguh dia sangat merasa dikucilkan. Baiklah, memang dia sudah terbiasa dengan sikap-sikap yang seperti ini.
Saatnya beralih ke gadis lain.
"Lita ... lagi makan apa?" Berdiri di samping gadis yang sedang makan, Alexi mulai beraksi.
Lagi-lagi mendapat perlakuan yang sama. Tidak ada jawaban.
"Minta sosisnya yang kecil-kecil imut kayak kamu itu, dong. Boleh nggak?" tanyanya dengan wajah sok imut. Jari-jari pendek Alexi sudah siap untuk mengambil sosis yang diinginkan, padahal belum mendapat ijin.
Pemilik makanan hanya mengangguk pasrah. "Ambil aja."
Alexi tersenyum lebar. Syukurlah ada peningkatan. Tadi dicueki sampai ending, sekarang dicueki hanya di awal.
Baru saja Alexi hendak mengambil sosis tersebut, tangannya sudah ditepis oleh seseorang. Tangan putih mulus, memakai gelang yang sama dengan Alexi. Ya, gelang berwarna hitam dengan sedikit hiasan kecil di tengahnya. Alexi dan pemilik tangan itu sama-sama memakainya.
Mengetahui gelang itu Alexi langsung terkejut. Wajahnya panik dan takut.
"Udah dibilangin berkali-kali, Sayang jangan ganjen lagi!" Natasya berteriak tepat di telinga Alexi. Dia tidak peduli dengan raut wajah Alexi yang melek-merem karena suaranya terlalu melengking.
"Iya-iya, Sayang ih jangan marah aku cuma cari hiburan. Di hati aku kan cuma ada kamu, Sayang. Udah tahu pacarnya hobi godain cewek kok masih marah, hm." Alexi mencoba untuk membuat Natasya luluh supaya mengurungkan niatnya untuk marah.
Mencubit kedua pipi Natasya yang tembam dengan wajah gemas, Alexi menghiburnya. "Ululu ... jangan cemberut gitu, makin cute!"
"Ah udah lepasin!" Berhasil. Aura-aura kemarahan dari wajahnya sudah hilang tergantikan dengan ekspresi tersipu malu.
Natasya memutuskan untuk pergi dengan senyum yang belum surut karena perlakuan Alexi baru saja. Sementara yang membuatnya baper itu berlari mengikutinya.
Merangkul pundaknya dari samping lalu berjalan sejajar dengan Natasya. "Sayang, kamu mau ke kantin? Aku ikut, ya. Mau beli bakso nggak, nanti aku suapi mau, hm?"
Kurang lebih begitu Alexi mengoceh kepada pacarnya sampai punggung mereka sudah tak terlihat dari kelas.
Definisi orang pacaran lebay dan heri-alias heboh sendiri-bisa dilihat dari Natasya dan Alexi. Mereka adalah gambaran yang cocok untuk sepasang kekasih terlebay di dunia.
Oh iya, ngomong-ngomong Alexi dan Natasya sudah berpacaran sejak kurang lebih satu bulan yang lalu. Setelah Alexi mengetahui bahwa Natasya menyukainya, dia merasa cintanya kali ini terbalas. Sampai akhirnya dia menyatakan cinta dan Natasya langsung menerimanya. Ah, semudah itu. Setelah sepanjang hidup hanya selalu mendapat pandangan ilfeel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Classy Bastard in Love [Tamat]
Novela JuvenilClassy Bastard, itu nama geng kami. Bukan, kami bukan kumpulan geng motor, berandalan, atau lainnya. Bukan juga gengster yang memiliki banyak musuh dan dendam terhadap geng-geng lain. Nama itu kami buat hanya supaya terlihat mengerikan, kenyataannya...