Prolog

58 12 4
                                    


Kisah tentang kita akan terus terukir indah sampai hari tua

_Anonym_

4 orang gadis sedang berjalan dengan langkah lesu dan loyo di pagi hari yang terbilang cukup gelap.

Semua ini karena ayah dari salah satu gadis itu yang merupakan anggota tentara.

"Ini semua gara-gara Lo, Sil!" ucap seorang gadis berambut panjang yang di ikat asal. Dia menatap sinis pada gadis yang di panggil 'Sil' --yang sekarang sibuk menguap.

Nama nya adalah Zella Anastasya Miller, biasa di panggil Jeje oleh sahabat-sahabat nya. Seorang gadis bermulut pedas dan suka sekali julid pada orang yang di anggap nya menyebalkan dan sok gaya.

Dia berciri fisik cantik, sudah itu saja.
Karena kan cantik itu relatif, tapi yang pasti kulit nya bening dan wajah nya glowing dengan rambut coklat lurus sepunggung dan bola mata hazel.

Hobi dia membaca novel dan wattpad, sama seperti kalian.
beda nya tingkat kehaluan dia sudah di luar batas wajar.

Oh iya, dia juga suka nonton drakor bergenre komedi romantis.

Ya .. Nama nya juga manusia, makhluk yang akan melakukan apapun agar bisa senang.

"Jangan nyalahin orang," celetuk gadis satunya yang memakai earphone. Anehnya, dia selalu bisa mendengar percakapan apapun walau sedang menyetel musik keras.

Nama nya adalah Axcel Chlaressa Richenle, biasa dipanggil Axcel.
Terdengar seperti nama panggilan laki-laki memang, pun dengan kepribadiannya yang sedikit tomboy dan cuek.

Tapi dia itu cantik dan yang paling kalem di antara mereka, mungkin juga yang paling waras.

Hobi nya membaca buku apapun yang bisa di baca, dan mendengarkan musik.

"Tau ih, gue di salahin mulu deh!
Apa-apa juga gue! Pokoknya nih gue yang paling di nistakan di sini!" itu suara dari gadis yang di panggil 'Sil' dengan sedikit curhat, sepertinya efek dari mengantuk dan mabok fanta tadi malam.

Nama nya adalah Shilla Queenza Zein, biasa di panggil Sisil. Berciri fisik rambut sebahu nan hitam legam,
Cantik. Namun, bawel dan suka gosip.

Ngomong-ngomong, dia juga punya fandom gosip yang hits lho!
Pokok nya dia suka Sekali ikut grup lambe turah.

Ciri manusia yang suka mencari dosa memang, tapi sebanding juga dengan keseharian dia yang menjadi bahan nistaan teman-teman nya.

Hobi dia men-scroll akun yang ada gosip dan berita hot-nya, pokok nya dia tidak bisa jauh dari ponsel.

"Sabar ya, Sisil," ucap gadis lain dan paling terakhir, dia menatap Sisil dengan mata polos nya.

Nama nya adalah Nandhira Valerie Abraham, biasa di panggil Rara.
Mempunyai rambut coklat sedikit pirang yang melebihi Jeje.

Mata nya bulat dan berwarna coklat, badan nya juga mungil dan pendek.
Pokok nya dia adalah definisi cewek polos dan imut.

Hobi dia adalah menonton drama apapun yang berating 12 karena ayah nya yang super protective.

Ah, ya. Ayah nya juga yang telah membuat mereka harus menjalani hukuman berupa joging keliling komplek sebanyak 3 putaran.

Dan perlu kalian tau, komplek rumah Rara itu luas dan lebar.

Entah apa yang ada di fikiran ayah Rara tadi.

Semua berawal dari Sisil yang mengajak begadang sambil minum fanta. Terus juga Jeje yang mengajak menonton sambil makan samyang.

Dan Rara yang malah berisik karena drama nya ada unsur kiss-nya.

Kalo axcel adalah pihak netral, yang menguap bosan sambil mendengar musik menikmati tingkah absurd para sahabat nya, tapi tetap di hukum karena ada di TKP.

Ayah Rara yang sudah mengizinkan menginap dengan berbagai syarat itu, akhirnya tau jika mereka malah begadang.

Untung saja dia tidak tahu jika mereka menonton drama di luar batas rating Rara. kalau sampai tahu,
mungkin mereka sudah di jadikan tempe oleh nya.

"Guys! Kita istirahat dulu, yuk! Capek banget nih gue," ucap Jeje dengan nafas ngos-ngosan, padahal mereka hanya berjalan santai saja dari tadi.

Memang Jeje ini jarang berolahraga dan lemah juga di mapel itu,
paling hanya bisa bermain bulu tangkis.

Yah, tapi kalo urusan halu, dia sih jagonya.

"Ke lapangan aja, yuk! Keliling di sana, kan sama aja, ya gak?" ucap Sisil dengan wajah meyakinkan, sesat.

Mereka saling pandang, dalam otaknya berdebat dengan ide Sisil yang cukup menggiurkan.

"Boleh deh, kan sama aja. Lagian ayah Rara gak tau kalo kita malah keliling lapangan," ucap Jeje ikut antusias.
Pokok nya hal-hal yang akan menguntungkan akan di setujui oleh gadis itu.

Rara nampak diam saja, membuat Axcel menghela nafas lelah. Jika Axcel menolak pun sudah tidak mempan karena sekarang tangan nya sedang di tarik oleh Jeje.

"Udah kuy kita kesana!" ucap Jeje antusias, mendadak semangat nya meningkat.

Mereka berlari kecil untuk mencapai lapangan komplek, dan sampai saat langit sedikit cerah.

"Zi, oper bolanya kesini!" ucap seorang cowok berparas tampan yang sedang ada di lapangan, dia bersama 3 cowok lain. Saling berebut bola dan bercanda ria.

Jeje mendadak menghentikan langkah kaki nya, begitu juga dengan yang lain. Mereka kompak menatap ke arah segerombol cowok yang sedang bermain basket dengan tidak berkedip.

Seperti melihat pangeran di negeri sendiri, gimana sih rasa nya?

Salah satu cowok dengan raut tengil menoleh dan tidak sengaja menatap mereka, dia tersenyum sambil melambaikan tangan.

"Baby Rara! Sini!"

Rara balas tersenyum, mereka yang tadi nya sedang bermain basket ikut menoleh.

Terlihat senyum dari mereka yang di tujukan untuk 4 gadis itu.

Tidak menyangka, bisa bertemu pacar sendiri padahal tidak janjian.

Hey!!

Jangan lupa voment dan masukkan ke perpus, ya!

See you!

Salam,
Lala.

Girls In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang