Chapter 13

11 8 0
                                    

BAGIAN 13
(Satnight)

Malam ini adalah malam yang sering di tunggu-tunggu oleh muda-mudi yang sudah memilki kekasih.

Berbeda juga dengan para jomblo yang bergandengan dengan tangannya sendiri, atau malah keluar rumah guna mencari pasangan.

Lain lagi dengan 4 orang gadis yang yang sedang bersiap pergi untuk menghabiskan waktu bersama.

Tentang Axcel dan masalah keluarganya, mereka sudah tahu.
Mereka mengerti jika gadis itu butuh ruang sendiri.

Tidak semua masalah harus Selalu di fikirkan dan berlarut-larut di dalamnya.

Mereka ingin gadis itu bisa keluar Rumah guna menghibur diri dan melupakan sejenak masalahnya.

"Gue udah cantik, kan?" tanya Seorang gadis berambut cokelat dengan senyum centilnya.

"Jelek!" ucap gadis lain dengan wajah menyebalkan.

Jeje mendengus, dia beralih menatap Rara yang sedang menata rambutnya.

"Sini, biar gue yang rapihin." ucap Jeje sambil mengambil alih Sisir yang tadi di pegang Rara.

"Jangan mau deh, Ra. Nanti dia malah ngerusak." Kompor Sisil.

Jeje menatapnya tajam, sedangkan Rara hanya terdiam Bingung.

"Kalian kenapa, sih?" tanya Axcel yang sedang bersandar di ranjang dengan buku komik di tangannya.

Kabar baiknya, gadis itu sudah seperti biasa seakan tidak pernah ada masalah seperti kemarin.

Tapi tidak di pungkiri ada yang sedikit berbeda dengannya.
Sorot matanya memancarkan kekosongan.

Dan itu cukup membuat hati mereka berdenyut sakit.

dulu keluarga Axcel adalah keluarga yang harmonis.

Axcel yang merupakan anak pendiam dan pemalu tentu sangat di sayang dan di jaga oleh kedua orang tuanya.

Tapi semua berubah semenjak Mama Axcel memilih membangun perusahaan sendiri.

Jadi, wajar saja jika gadis itu merasa ada yang hilang dari hidupnya.

"Enggak kenapa-napa." ucap Sisil dan Jeje berbarengan sambil menggeleng.

Saat sadar berbarengan, mereka berdua saling tatap dengan sorot tajam.

"Rara bagusnya pake baju apa?" tanya Rara memutus tatapan tajam mereka.

Jeje Tersenyum pada Rara. "biar gue yang pilihin."

Sisil meniru ucapan Jeje dengan hiperbola.

Axcel mengangkat satu alisnya, sedikit bingung dengan masalah kedua sahabatnya.

"Gimana pdkt kalian?" tanya Jeje sambil menata rambut Rara.

"Lumayan." jawab mereka kompak.

Jeje mengangguk puas, sebenarnya mereka juga tidak merasa melakukan pdkt, tapi seperti langsung dekat saja dengan mereka.

Girls In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang