Chapter 40

11 7 0
                                    


BAGIAN 40
(Muncul nya masa lalu)

"KAK LEON, LAIN KALI JANGAN CIUM SAHABAT GUE SEMBARANGAN, YA!"

Sisil menoyor kepala Jeje yang baru saja berteriak seperti itu. Untung saja sekolah sudah sepi, jika tidak, mungkin saja para murid akan menatap nya dengan berbagai macam tatapan yang pasti nya tidak enak di lihat.

Saat ini dia sedang berada di parkiran setelah di hukum berdua oleh pak Setyo karena memprovokasi teman sekelas nya karena bermain model abal-abal.

Tanpa sadar itu juga membuat kelas berantakan.

"Lo abis ciuman?" tanya Zion frontal.

Leon menggeleng, dia memang habis mengecup dahi Sisil. Tapi itu kan bukan tahap ciuman.

"Privasi," ucap Leon membuat Zion menganggukan kepala.

Mereka berdua memang masih berada di sekolah. Jika Leon tentu saja karena Sisil. Tapi Zion?

Entahlah, cowok itu tidak memberikan jawaban pasti jika di tanya.

Leon dan Zion kompak menatap dua gadis yang mendekat.

Bukan Jeje dan Sisil.

"Kak Zion, ini buat kamu," ucap seorang gadis memberikan coklat batangan berukuran besar.

"Iya, ini juga buat kakak," ucap satu gadis lain nya sambil memberi bunga,  awal nya mereka saling senggol dengan mata melotot.

Zion menatap Leon yang hanya diam dengan wajah menggoda. Zion menghela nafas, dia paling tidak suka di beri barang oleh perempuan.

"Gak," ucap Zion bersamaan dengan Sisil dan Jeje yang sudah sampai.

Leon Tersenyum, menyambut pacar nya yang cemberut karena terus di goda oleh Jeje.

"Pulang yuk," ucap Leon mengusap kepala Sisil lembut.

Sisil menganggukan kepala, dia naik ke atas motor dengan bantuan Leon.
Pandangan nya beralih pada Zion yang masih berurusan dengan dua gadis tadi.

Sisil ingin tertawa saat melirik Jeje yang diam Dengan tangan bersidekap dan raut tak mengenakan.

Gadis itu memang tidak sadar posisi, bukan pacar tapi merasa cemburu.

Seperti nya julukan karma is real cocok di sematkan untuk Jeje.

"Siap?" Sisil mengerjap, dia sampai tidak sadar jika Leon mulai menyalakan mesin.

Leon menatap pacar nya yang mengangguk dan melingkarkan tangan di perut nya, mata nya beralih menatap Jeje yang masih stay di tempat.

"Zella, Lo pulang sama siapa?" tanya Leon membuat Jeje menoleh.

"Gue? Gue ... Mau cari taksi aja, si kak," ucap Jeje sambil menggaruk rambut, Dia juga berbicara dengan terus melirik pada Zion.

"Jangan kalo gitu, mending pulang sama Zion aja. Dia juga nganggur," ucap Leon lalu menatap Sahabat nya.

"Lo mau, kan?" tanya Leon, Zion menoleh pada Leon lalu menatap Jeje.

"Oke," ucap Zion menyanggupi.

"Terus ini gimana, kak? Lo gak mau terima?" tanya dua gadis tadi bersamaan.

Mendengar itu Jeje segera Mendekat, dia menatap sinis dua gadis itu.

"Coklat Lo buang aja, kak Zion bisa diabetes kebanyakan yang manis-manis," ucap Jeje yang di tujukan untuk gadis yang menyodorkan coklat. Kemudian dia beralih pada gadis pemegang Buket bunga, Jeje menunjuk nya dengan wajah songong.

Girls In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang