Chapter 12

20 8 0
                                    

BAGIAN 12
(Dark side of Axcel)

Bintang ikut duduk di samping gadis itu dengan kepala menelungkup sambil menghadapnya.

"Imut banget." gumam Bintang Tersenyum.

Sekilas dia seperti teringat dengan seseorang, Bintang menggeleng pelan.

Tangan Bintang terulur untuk merapihkan rambut gadis itu yang menutupi mata.

"Harusnya Lo jangan tidur disini, gak baik. Nanti di marah sama Bu galak." gumam Bintang lagi.

kelopak mata gadis itu sudah mulai berkedip pelan karena usikan Bintang, perlahan dia membuka matanya, mengerjap beberapa kali.

"Siang, putri tidur." sapa Bintang mengeluarkan senyum mautnya.

Gadis yang belum sepenuhnya sadar itu menatapnya bingung.

"Siapa?" tanyanya sedikit serak.

"Pangeran, mu." celetuk Bintang terkekeh atas ucapannya sendiri.

Ucapan itu membuat kesadaran Rara perlahan terbit.

Dia menatap Bintang lagi selama beberapa detik, kemudian matanya membelalak.

"Kak Bintang?" gumam Rara sedikit tidak percaya.

Dia mencubit pipinya sendiri guna mencari tahu apa ini mimpi atau bukan.

"Kenal gue ternyata." ucap Bintang.

Rara segera menegakan tubuhnya saat tahu jarak wajah mereka yang cukup dekat.

Pipi Rara merona malu.

"Kakak ngapain di sini?" tanya Rara berusaha bersikap normal.

Bintang yang di tanyai Seperti itu menunjuk wajahnya sendiri.

"Gue?"

Rara mengangguk.

"Mandi." celetuknya asal, tapi Rara malah menelisik penampilannya.

Bintang cengo, tak lama terkekeh pelan.

"Nggak, gue bercanda."

Rara menatap mata bintang dengan matanya yang berbinar cerah membuat cowok itu terdiam.

"Jangan natap gue kayak gitu, nanti kalo Lo baper emang gue mau tanggung jawab?" celetuk Bintang.

Rara mengerjap sekali.

Gadis itu membuang pandang ke tumpukan buku yang ada di meja.

"Aduh, Rara lupa lagi." gerutunya segera membuka halaman terakhir dia kerjakan tadi.

Sedangkan Bintang menatap nya terus.

"Nama Lo Rara?"

"Eh?"

Rara menoleh pada Bintang yang bertanya seperti itu.

"Kok tau?" tanya Rara.

Bintang menggaruk belakang rambutnya yang tak gatal. "Kan tadi Lo sebut nama Lo sendiri."

Rara mengangguk sambil ber'oh'ria.
"Iya."

Bintang menganggukan kepala mengerti, dalam ingatannya, sekilas dia pernah melihat gadis itu.

Sementara Rara kembali sibuk pada tugasnya, Bintang yang melihat itu jadi ingat tugasnya sendiri.

"Bentar, ya." pesan Bintang.

Rara menoleh saat Bintang sedikit menjauh, dia memegangi jantungnya yang berdetak kencang.

Pipinya juga masih memerah malu.

Girls In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang