Chapter 37

8 6 0
                                    

BAGIAN 37
(With Jeje)

Zion menunggu di depan gerbang SMA yang terlihat sepi karena murid nya sudah pulang.

Dia sedang menunggu Seseorang.

Hingga, Saat seorang Gadis dengan rambut coklat dan jepitan manis di sisi rambut itu lewat, dia mencegat nya dengan satu tangan di lebarkan ke Samping.

"Eh? Kak Zion?" tanya gadis itu bingung.

"Gue perlu bicara sama Lo," ucap Zion to the point. Gadis yang tidak lain Adalah Jeje mengerutkan kening nya bingung.

"Bicara apa?"

Zion menyuruh gadis itu lewat tatapan mata nya agar naik ke atas jok motor nya.

"Gue? Naik itu?"

Zion mengangguk.

Mata Jeje berbinar, dengan semangat 45 dia menaiki motor itu.

"Kok susah, ya?" gumam Jeje, dia mencoba naik sekali lagi.

"Ais!" geram Jeje sebal.

Zion yang melihat itu lewat kaca spion hanya menggeleng pelan.
Tapi tak bisa di pungkiri jika raut wajah gadis itu menggelitik hati nya.

Zion menoleh, tanpa kata mengulurkan tangan bermaksud membantu gadis itu.

Jeje sejenak menatap nya bingung. Tapi setelah beberapa detik, dia paham. Jeje memberi tas ransel nya pada Zion yang sekarang mengernyit.

"Bukan tas nya, tapi tangan Lo," ucap Zion setengah tidak sabar.

Jeje membulatkan mulut dan menyengir.

"Ngomong Dong, kak. Kalo Lo diem gitu gue mana paham," ucap Jeje sedikit menggerutu. Dia segera menyambut uluran tangan Zion lalu naik dengan sedikit bantuan Cowok itu.

"Makasih," ucap Jeje Tersenyum.

Zion mengangguk saja.

Saat Zion hendak menyalakan motor nya, suara Jeje kembali terdengar.

"Kak, Lo gak bawa helm lagi?" tanya Jeje.

Zion menggelengkan kepala.

"Gue lupa," ucap Zion.

Jeje mengangguk dengan wajah setengah cemberut. Gadis itu menatap Zion yang perlahan menggunakan helm full face nya.

Jika saja di drakor atau wattpad pasti seorang cowok akan dengan sukarela memberikan helm itu pada si Cewek.

Tapi sayang nya Jeje hanya bisa berhalu Ria dengan Tatapan miris.
Mata nya kemudian bergulir pada pasangan bucin yang memakai Helm couple.

Jeje mendadak iri.

"Zi, gue duluan, ya!" pamit couple itu yang ternyata teman sekelas Zion.

Zion mengangguk.

Jeje terus menatap motor mereka hingga hilang di telan jalan.

"Jangan bengong," tegur Zion membuat gadis itu mengerjap pelan.

"Kita mau kemana sih, kak?" tanya Jeje mengutarakan kebingungan nya.

Tadi dia benar-benar terkejut dan takjub saat melihat Zion masih ada di sekolah.

Jeje memang pulang telat karena mengikuti Remidi Fisika. Yang paling meresahkan adalah dia Remidi sendiri, sedangkan para sahabat nya lolos.

Memang menyebalkan.

Tapi Untung saja ada Zion yang mengembalikan mood nya.
Yah, Zion adalah mood booster nya Jeje sekarang.

Girls In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang