Chapter 61

7 4 0
                                    


BAGIAN 61
(Back)

Rara membuka helmnya tapi karena dia merasa kesusahan jadi agak tersendat, pengait Helm Bintang memang kadang suka macet.

"Sini aku bukain," ucap Bintang yang membalikan badan lalu memajukan wajahnya, membuka pengait Helmnya.

Rara membiarkan saja sampai beberapa detik setelahnya, suara bunyi 'ctak' keluar.

"Kamu kenapa?" tanya Bintang saat melihat Rara yang diam saja sedari tadi.

Bintang memang memutuskan untuk pulang lebih awal karena Rara nya terlihat kelelahan.

Tapi sepanjang jalan, Bintang harus di buat heran dengan tingkat aneh Rara yang tidak seceria biasanya. Wajah semangat nya pun sekarang terlihat sedikit muram. Bintang kan jadi was-was jika begini, takut Rara marah padanya.

Rara menjauhkan wajahnya,  menyerahkan Helm itu pada Bintang lalu hendak turun dari motor namun Bintang menahannya.

"Ra? Apa aku buat kesalahan?" tanya Bintang menatap manik mata Rara dalam. Sungguh, Bintang tidak ingin ada masalah diantara mereka.

Rara menunduk sebentar sambil meremas Rok yang di pakainya, lalu dia mendongak menatap balik Bintang dengan Mata teduhnya.

"Emang aku kenapa?"

Bintang Sekarang mengernyit heran. Kok di tanya malah balik tanya? Ini gadisnya kenapa?

"Aku ulangi. Aku buat salah yang gak aku sengaja ataupun sengaja sama kamu?" ulang Bintang memegang bahu Rara.

"Aku mau turun," ucap Rara sambil melirik kaki Bintang yang menahan Motor berat ini, Bintang tidak bisa mencegahnya Karena gadis itu sudah lompat lebih dulu.

"Jangan di ulangi, Ra. Nanti kalo kamu jatuh gimana?" ucap Bintang yang juga ikut turun.

Mereka saat ini berada di depan gerbang rumah Rara yang sedang ada Satpam pos menatap mereka bingung.

Tapi Bintang dan Rara tidak menyadarinya karena sibuk dengan 'Masalah' yang menimpa mereka.

"Ra," tahan Bintang mencekal tangan gadis itu membuat tubuhnya Berbalik lalu menubruk dada bidangnya.

Bintang terdiam sejenak, dia malah beralih memeluk Rara erat.

"Ngomong sama aku apa yang buat kamu begini sayang. Jangan diem terus, aku bingung jadinya," ucap Bintang pelan, Rara terdiam tapi tak lama balas memeluk Bintang.

Itu membuat Bintang Tersenyum lega, dia semakin mengeratkan pelukannya, menempatkan Kepalanya di puncak kepala gadisnya lalu menghirup aroma Buah dari Shampo Rara. Gadis itu tidak berontak, malah bergumam di Dada bidangnya.

Sekali lagi. Mereka melupakan pak Satpam yang sudah Duda beranak 2 itu.

Mereka rupanya tidak peduli, karena baik Bintang Dan Rara sudah lama tidak berpelukan seperti ini, kesibukan di rumah sakit yang membuat mereka tidak bisa.

"Ra?" panggil Bintang setelah terdiam dengan posisi itu selama beberapa detik.

"Iya?"

Bintang melepas Pelukannya, memegang Bahu sang pacar dan menatap mata teduhnya hangat.

"Jelasin. Kamu Kenapa?"

Rara melihat mata Bintang yang memancarkan keseriusan dan kehangatan, Seperti sebuah cahaya. Rara jadi luluh, makanya dia Berdehem sejenak.

"Susu kotak aku habis sama Sisil ... Terus sekarang aku lagi Datang bulan."

Bintang menampilkan raut wajah tak percaya, se-bucin itu kah Rara pada susu kotak? Seperti Zion saja yang tidak bisa ketinggalan Es serut nya.

Girls In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang