Chapter 51

10 6 0
                                    

BAGIAN 51
(ILY from Zico)

"Axcel kok belum Dateng?"

Pertanyaan dari Rara tidak hanya membuat Jeje dan Sisil menoleh tapi juga murid lain yang berada di dalam kelas.

Jam sudah menunjukkan pukul 07.10 yang artinya bel sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu namun Axcel belum juga menampakkan diri.

"Gak biasa nya dia telat," gumam Sisil sambil membuka ponsel.

Jeje yang notaben nya sedang sedikit ada masalah juga ikut menghubungi Axcel. Mau bagaimanapun masalah nya, mereka tetap sahabat. Jadi jika terjadi sesuatu dengan Axcel tentu Jeje akan ikut cemas.

"Gak aktif."

Jeje menoleh pada Sisil sekilas lalu fokus melihat terakhir di lihat gadis itu di aplikasi berlatar hijau.

Gadis dengan rambut cokelat itu menghela nafas begitu melihat info yang tertera itu Kemarin sekitar pukul 16.15.

"Axcel gak mungkin gak buka hp dari kemarin, kan?" ucap Jeje sedikit berdecak.

"Kemarin gue lihat dia di parkiran kayak nya buru-buru banget," ucap Sisil mengingat kejadian kemarin, gadis itu kemudian langsung membuka kembali ponsel nya lalu keluar kelas.

Jeje terdiam memikirkan kemungkinan dari ucapan Sisil. Axcel memang aneh Akhir-akhir ini, Maksudnya dia seperti menghindar dan menyimpan masalah nya sendiri.

Padahal mereka sudah berjanji akan bercerita tentang apapun masalah yang terjadi, sekalipun itu aib dan rahasia. Tapi Axcel telah melupakan janji nya.

Gadis itu lalu menatap Rara yang sedang mengetik di ponsel nya.

"Ra, gimana kalo kita ke rumah Axcel?"

Rara Menoleh kebelakang.

"Tapi ini kan udah masuk," ucap Rara membuat Jeje mendengus kecil.

"Mana pelajaran pak Setyo," gerutu Jeje pelan. Dia tidak mungkin bolos dan mencari masalah lagi.

"Selamat pagi anak-anak."

Semua murid yang tadinya sedang mengobrol dan tukar jawaban mendadak terdiam.

Sisil ikut masuk dengan wajah menyengir, gadis itu menunduk sekilas pada Pak Setyo membuat Guru itu menggeleng pelan.

"Lo abis darimana?" tanya Jeje pada Sisil yang sudah duduk di samping nya.

Sisil menoleh dan memasang wajah menyebalkan.

"Abis telponan sama pacar."

"Axcel lagi gak ada kabar dan lo sibuk bucin?!" ucap Jeje berdesis geram.

Sisil berdecak kecil, Jeje ini suka sekali Suudzon.

"Nggak lah! Gue mau cari Axcel pulang sekolah ini Sama kak Leon."

"Kenapa gak bilang sama gue?" tanya Jeje pelan tapi masih dengan mata memicing.

"Ini gue kasih tau," ucap Sisil.

"Gue ikut."

"Kok?!"

"Kenapa?"

Sisil mencebikan bibir kesal.

"Gue sama kak Leon naik motor. Gimana bisa Lo ikut?"

Jeje yang mendengar nya Sontak Melotot dengan wajah tak percaya.

"Gue naik mobil, lah! Yakali ikut sama Lo," ucap Jeje setengah jengkel. Untung saja dia bisa mengontrol Suara nya.

Sisil mengerjap pelan, tak lama menyengir bodoh.

Girls In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang