Chapter 24

12 7 0
                                    

BAGIAN 24
(Makan malam pengubah takdir)

Suasana meja itu hening karena para penghuninya sedang sibuk dengan ponsel.

Mereka menatap layar ponsel dengan senyum terpatri di bibir, persis seperti orang sedang jatuh cinta.

Meski ada juga satu oknum yang memasang wajah santai.

Keheningan itu tak berlangsung lama saat satu cewek cantik berjalan mendekat.

"Ehmm.. permisi, kak."

Masih hening.

Mereka masih asyik dengan ponsel yang masih dalam mode miring itu.

Cewek cantik tadi terlihat menengok ke teman-temannya yang menatapnya dari belakang.

"Siapa, nih? Kok jago banget?" gumam Bintang terus menggerakkan layar dengan lincah.

"Open mic, Dong," ucap Zico pada ponselnya.

"Open bo lebih Untung," celetuk Bintang.

Gadis tadi makin kikuk di tempat, yah rasanya di abaikan saat sedang bertanya gimana, sih?

Leon yang sekilas mengalihkan mata menjadi tersadar akan kehadiran cewek itu.

"Kenapa?" tanya Leon ramah pada gadis itu.

Pertanyaan Leon juga membuat yang lain menoleh.

"Widih, ada cecan," celetuk Bintang langsung menaruh ponselnya, seperti biasa, dia tidak bisa mengabaikan cewek cantik.

Cewek itu tersenyum canggung, sekilas melirik Zion yang menatapnya sedetik.

"Aku.. boleh minta Foto bareng, gak? Soalnya buat jalanin dare," ucap cewek itu mengutarakan keinginannya.

Tiga cowok itu saling tatap, yah memang bertiga saja karena Zion lebih memilih memainkan ponsel.

"Foto? Sama siapa?" tanya Bintang sedikit antusias.

Zico dan Leon juga hanya diam menunggu.

Cewek tadi Tersenyum manis, telunjuknya mengarah pada Zion yang sedang anteng.

"Sama kak Zion," ucapnya masih mempertahankan senyum.

"Woh, sama gue gak, nih?" tanya Bintang pura-pura tak terima.

"Iya, sama dia aja? Satunya, enggak?" sambung Zico sedikit cemberut.

"E-eh," kikuk cewek itu menggaruk belakang telinganya.

"Santai aja, gapapa kalo cuma mau sama Zion," sela Leon Tersenyum hangat, seperti biasa. Aura dan pembawaannya membuat banyak cewek baper.

Cewek tadi melirik Leon tak enak dan sedikit berbinar.

"Sama kak Leon juga, kalian semua," putus cewek itu.

Ucapannya membuat para teman cewek itu bersorak kecil.

"Maruk dia bro," bisik Bintang yang duduk di dekat Zico dan di balas anggukan oleh ketua band itu.

"Biasa," balas Zico menyeringai kecil.

Ada satu cewek lagi yang datang dengan paper bag, dia nampak berbisik sebentar dengan Cewek tadi.

Leon dan yang lainnya menunggu mereka dengan ekspresi wajah seakan berbicara ' masih gue pantau.'

"Ini buat kalian," ucap cewek yang pertama lagi dengan senyum tak pudar.

"Apa, nih?" tanya Bintang.

Girls In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang