Chapter 45

12 6 0
                                    

BAGIAN 45
(Taruhan yang di sesalkan)

To Rara

Ra, kata nya mau beli buku.
Gue jemput, ya?

Ra?
Kok gak di baca?

Bintang menatap ponsel dengan kening mengerut bingung. Sekilas, mata nya bergulir ke atas, menemukan jika Gadis itu masih online.

"Apa Rara lupa cara kirim pesan?" tanya Bintang sambil menggaruk Rambut nya yang tidak gatal.

Dulu pernah sekali dia menunggu lama balasan Chat Rara. Saat di telusuri, ternyata Rara Bingung ingin membalas apa, bahkan gadis itu menanyakan Balasan apa yang cocok pada ayah nya.

Bintang sedikit malu, dia harus berhadapan dengan Ayah Rara secara langsung.

Tapi, apa dalam konteks ini masih sama?

Seketika dia teringat sesuatu.

"Bego banget sih, Lo bin," rutuk Bintang. Dia baru ingat jika tadi sempat mengajak Rara pulang bersama.

Bintang segera memencet Tombol Call di pojok sebelah kanan atas, terdengar dering sambungan dari sana.

Bintang menunggu sambil menyenderkan tubuh nya pada Kepala ranjang.

Setelah beberapa menit, telfon itu tak kunjung di angkat. Bintang menatap ponsel nya, dia menghela nafas kecil.

Mungkin ... Rara ngambek pada nya.

"Lo marah banget ya, Ra?" gumam Bintang. Cowok dengan Kaos putih itu bangkit dari kasur, dia menatap kaca penghubung balkon.

Saat mata nya menatap langit malam, dia teringat dengan senyum dan suara Rara yang bercerita jika gadis itu suka Bintang.

Awalnya Bintang sudah kepedean lebih dulu. Dia mengira Jika itu diri nya, tapi ternyata salah.

Itu memang benar-benar Bintang yang bercahaya di langit.

Tanpa sadar, bibir nya membentuk senyum. Ah, Bintang Rindu gadis itu.
Mungkin besok dia harus membujuk Rara dengan susu kotak kemasan kesukaan nya.

Ting.

Suara dentingan ponsel kembali terdengar, Bintang segera membuka nya. Raut cerah nan Semangat nya berubah saat tau siapa yang mengirim pesan.

Nadine

Bintang.
Makasih kamu udah mau denger penjelasan aku.
Aku lega.
Jangan marah lagi, ya.
Good sleep sweety

Aneh. Tidak ada rasa senang dan menggelitik hati nya saat membaca pesan dari Nadine. Bahkan meski gadis itu mengirimkan pesan suara dengan suara imut nan halus nya.
Biasa nya Bintang akan Tersenyum tak jelas.

Tapi sekarang berbeda, dan dengan semua Fakta ini, Bintang menjadi sadar jika Dirinya tidak lagi mengharapakan hubungan nya kembali seperti semula. Tidak lagi menginginkan Nadine ada di sisi nya seperti dulu.

Karena ... Posisi gadis itu mungkin sudah lengser dari singgasana Hati nya.

⏩⏩⏩

Girls In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang