Chapter 36

17 6 0
                                    

BAGIAN 36
(Tentang cinta dan benci)

Axcel Sedang berjalan di parkiran, dia memutuskan untuk berangkat menggunakan Mobil agar tidak terlalu ketergantungan dengan Jeje.

Saat dia melewati parkiran Motor. Disitu dirinya bisa melihat Zico dan yang lain sedang duduk di atas motor sport nya masing-masing.

Di tangan 4 cowok itu juga ada ponsel pintar, Mereka serius memainkan nya dalam mode miring tanpa peduli tatapan Para Siswi yang Liar menatap 4 Cowok ganteng itu.

Axcel secara tidak sengaja menghentikan langkah nya. Sejujur nya dia cukup merasa bersalah atas kata-kata nya pada Zico.

Axcel tidak bermaksud begitu, Gadis itu terpaksa melakukan ini agar Zico perlahan membenci nya.

Ah, ya. Tentang Cinta dan Benci, katanya bedanya Seperti benang tipis.

Jadi, Kita tidak bisa terlalu membenci karena nanti jatuh nya ke Cinta.

Axcel kemudian Segera memutuskan Tatapan mata nya saat di rasa Zico mengalihkan Tatapan nya dari ponsel.

Axcel segera melanjutkan Langkah kaki nya untuk ke kelas.

Tak berapa jauh dia melangkah, suara jahil bin usil milik Bintang terdengar.

"Co. Ada neng Axcel, tuh. Sana kejar, biasa nya Lo gak bisa diem kalo ada dia."

Celetukan itu membuat Beberapa murid yang lewat ikut menoleh penasaran.

Leon menggeleng sambil tersenyum, Zion menatap Axcel penuh arti. Sedangkan Zico sendiri terlihat menghela nafas.

"Sok tau, Lo! Siapa juga yang nyariin dia," ucap Zico dengan Tatapan Fokus pada ponsel.

Bintang Tersenyum meremehkan.

"Heleh, gak nyariin, nih? Yaudah Kalo gitu gue godain Sabilah."

Zico mengalihkan tatapan dari ponsel dan mendelik pada Bintang yang Tersenyum tanpa dosa.

Zico mendengus, pandangan Mata nya jatuh pada Axcel yang terdiam di tempat. Seakan ada ikatan, gadis itu menoleh membuat iris nya bertubrukan dengan Zico.

Tapi, Zico tetap diam di tempat. Mengabaikan godaan dari Bintang atau pandangan heran Leon.

Hingga beberapa detik, Zico memutuskan tatapan itu lalu kembali fokus pada ponsel.

"Lo lagi ada masalah sama Doi?" bisik Bintang sedikit prihatin.

Zico hanya mengedikan dagu tanpa repot menjawab.

Bintang menggaruk kepala nya yang kebetulan gatal.

"Aneh," celetuk nya, lalu menatap ke arah lain. Seketika dia tersenyum menggoda saat melihat seorang gadis cantik berjalan mendekat.

"Pacar, noh!" ucap Bintang menyenggol cowok Tampan dengan Almet di samping nya.

Leon menoleh dan seketika Tersenyum.

Di sana Ada Sisil yang berjalan dengan tangan membawa paper bag.
Gadis itu menghampiri nya dengan senyum.

Zion dan Zico pura-pura tidak tahu, lain dengan Bintang yang sudah bersiul menggoda.

"Aku tadi lupa kasih ini buat Kak Leon," ucap Sisil saat sudah berhadapan dengan sang pacar.

Leon menaikan satu alis nya sambil memandang Sisil dan paper bag itu bergantian.

Gadis itu tersenyum manis. "Buat kakak, aku yang bikin. Di makan, ya?"

Leon terkekeh dengan tangan mengacak rambut Sisil gemas.

Girls In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang