Chapter 66

6 4 0
                                    

BAGIAN 66
(Pertunangan)

"Siap?"

Axcel tidak menjawab, melainkan melingkarkan tangannya pada pinggang Zico, memeluknya sambil menyenderkan kepalanya di bahu tegap sang pacar.

Zico di buat Tersenyum. Dia lalu menyalakan mesin motor nya dan berlalu meninggalkan kawasan rumah Axcel yang di dalam nya ada para Sahabat Axcel.

"Aku tidak menyangka Axcel akan tumbuh sebesar itu sampai berani berpelukan di depan Mama nya sendiri," ucap Jeje dramatis sambil berpura-pura mengusap sudut matanya yang tidak ada apa-apa.

Bintang menatap nya geli, dia lebih memilih merangkul bahu Rara lalu di ajak nya masuk ke dalam, menyusul Mama Axcel yang akan memasak banyak.

Zion ikut menggeleng sambil tersenyum tipis. Bagi dia, segala hal tentang Jeje adalah hal yang bisa membuat nya Tersenyum.

"Masuk, yuk."

Jeje menoleh seketika Tersenyum cerah.

"Beli bakso malang dulu di depan Pintu Komplek, aku lagi kepengin banget, nih," ucap Jeje dengan wajah memelas nya.

Zion Tidak bisa menolak. Dia mengangguk membuat sang pacar bersorak lalu memeluk nya sekilas.

"Sayang kak Zion!" girang Jeje lalu berlari ke dalam untuk mengambil tas selempang nya meninggalkan Zion yang menggeleng pelan.

"Mimpi apa gue bisa punya pacar."

⏩⏩⏩

"Bagus," komen Axcel.

Sudah lebih dari 5 kali Mama Veline menanyai nya baju yang paling bagus tapi Axcel hanya menjawab dengan Kalimat itu-itu saja.

"Bagusan yang mana sayang? Atau kamu paling suka yang mana?"

Axcel menggaruk belakang kepalanya sambil tersenyum canggung.

"Axcel gak ngerti soal beginian, Ma."

Mama Veline melongo Sebentar lalu terkekeh lain dengan Zico yang duduk di atas sofa yang sedang menatapnya geli plus gemas.

"Yaudah kalo gitu biar Mama sama Tante Gita yang pilihan, ya?"

Axcel mengangguk membuat Veline mengusap rambut nya gemas. Wanita cantik nan modis itu kemudian berbincang dengan Gita—seseorang yang mempunyai Butik itu.

Selagi menunggu Mama nya yang sibuk dengan segala baju untuk acara tunangan, Zico menarik Axcel agar ikut duduk bersamanya.

"Aku malu-maluin, ya?" tanya Axcel Masih Dengan wajah meringis.

"Malu-maluin gimana?" tanya Zico mengernyit.

"Ya tadi .."

Cup

Mata Axcel sontak melebar saat Zico mencuri kecupan di pipinya.

"Gak ada yang malu punya calon tunangan kaya kamu, cantik gini masa malu," ucap Zico santai setelah Tanpa dosa membuat jantung Axcel berdegup kencang.

"Kamu!" Axcel memukul dada Zico dengan Brutal membuat sang empu meringis kecil. Resiko mempunyai pacar yang galak ya begini.

Girls In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang