Chapter 54

13 6 1
                                    

BAGIAN 54
(Musibah)

Setelah memarkirkan motornya di depan apartemen, Axcel turun di bantu oleh Zico—walaupun sebenarnya dia bisa sendiri.

Dia memang berangkat bersama Zico tadi pagi. Dan sekarang pulang bersamanya.

"Makasih," ucap Axcel Tersenyum.

Zico mengangguk, sedikit mengernyit Dengan senyum Axcel.

"Lo memang cantik kalo senyum," ucap Zico merapihkan beberapa helai rambut Axcel, cowok itu tersenyum manis lalu melanjutkan. "Tapi beda lagi ceritanya kalo cuma menutupi luka."

Axcel terdiam sejenak, apa senyum nya terlihat seperti joker? Gadis itu mengalihkan tatapan nya dari Zico.

"Senyum yang ikhlas nanti gue tambah cinta," ucap Zico menarik dua sudut Bibir nya sendiri sambil tersenyum cerah.

Axcel hanya mendengus geli melihatnya.

"Gue gak akan mempan sama gombalan lo," ucap Axcel.

Zico menaikan satu alisnya.

Saat ini mereka sedang berhadapan di depan gerbang gedung apartemen yang untung nya tidak terlalu ramai.

"Oh, ya? Kalo ini–" ucapan Zico terputus bersamaan dengan wajah nya yang mendekat membuat Axcel melotot, dalam beberapa centi dan detik, bibir Zico akan menempel di dahi nya jika Axcel tidak mendorong nya dengan sigap.

"Mesum gue tonjok."

Zico memanyunkan bibirnya beberapa detik, namun kembali memperlihatkan senyum nya.

"Emang bisa nonjok gue?" tanya Zico menantang—di tambah dengan wajah Songong nya.

Axcel mengangguk dengan wajah kalem.

"Lo pikir gue sejenis cewek menye-menye?"

"Oke-oke. Gue percaya sama Lo," ucap Zico terkekeh sambil mengacak rambut Axcel.

Terlihat raut tak suka dari gadis itu membuat Zico menjauhkan tangan nya dengan Canggung.

Axcel berdehem pelan.

"Gue masuk dulu," ucap nya sambil melirik sekilas ke lantai kamar nya.

"Perlu gue anter?" tanya Zico.

Axcel menggeleng membuat Zico mengangguk.

"Yaudah kalo gi–"

"Neng Axcel!"

Suara Teriakan seseorang membuat Axcel dan Zico menoleh. Di sana mereka bisa menemukan seorang satpam gedung yang menatap mereka dengan wajah tak bisa di jelaskan.

"Kenapa, pak?" tanya Axcel, dia mengenal Satpam ini Karena Axcel sering memberi camilan pada nya saat sedang lembur kerja.

"Neng Axcel kemana aja? Kok di telfonin gak di angkat?" tanya Satpam itu membuat Axcel bertatapan dengan Zico.

"Hp saya lowbat," jawab Axcel singkat.

Pak satpam mengangguk singkat, mata nya menyiratkan kesenduan.

Axcel menaikan alis nya, menunggu satpam itu berbicara hal yang sepertinya sangat penting.

"Papa neng Axcel masuk rumah sakit."

⏩⏩⏩

Axcel dan Zico berlarian di lorong rumah sakit yang cukup ramai. Axcel beberapa kali menabrak orang-orang yang di lewatinya membuat Zico meminta maaf.

Zico tahu jika gadis itu sedang tidak terkendali sekarang.

Setelah sampai di ruangan yang di maksud, Axcel menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Zico.

Girls In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang