17. Tragedi

32K 3.7K 140
                                    

"Jangan terlalu gegabah."

Mira menahan Fatih yang ingin melangkah maju.

"Pikirkan rencana untuk menyerang. Lagipula, Zi masih santai untuk melepaskan diri."

Fatih melihat Zi. Dan benar saja, Zi tengah berusaha melepas ikatan tali yang melilit di tangannya. Tapi, wajah gadis itu masih terlihat sangat tenang seperti tidak terjadi apa-apa.

Beberapa menit kemudian, mereka bertiga melihat lilitan tali di tangan Zi sudah terlepas membuat Fatih tercengang.

"Bagaimana bisa?"

Mira mengedikkan bahunya acuh dan tak memperdulikan Fatih yang tercengang.

"Sekarang!"

Fatih dan Raka mengangguk. Mereka mulai melangkah mendekat dan langsung menghajar segerombolan pria bertopeng itu.

Zi segera melepaskan ikatan tali Fatin.

"Lo bawa kak Fatin. Minta bantuan ke warga sekitar!" Perintah Zi kepada Mira.

"Hati-hati."

Zi mengangguk sembari tersenyum. Setelah Mira dan Fatin pergi, Zi ikut menyerang. Dengan mudah Zi melawan tiga orang sekaligus.

"Woy!"

Raka berlari menyusul dua orang yang berlari keluar. Kini, tinggal Fatih dan Zi yang melawan. Masih tersisa delapan orang. Mereka berdua mengambil posisi kuda-kuda dan kembali menyerang.

Zi yang sudah kelelahan menjadi kewalahan. Ia terjatuh saat terkena pukulan kayu di pundaknya. Fatih yang melihat itu langsung menghajar habis-habisan hingga segerombolan pria itu melarikan diri.

Saat ingin membantu Zi berdiri, ada salah satu segerombolan pria tadi yang memukul tengkuk Fatih dengan kayu yang menyebabkan pria itu terjatuh di atas tubuh Zi, dan...

Bruk

Cup

Bibir Fatih mendarat di kening Zi. Mereka berdua sama-sama membeku. Melihat itu, pria yang memukul Fatih segera melarikan diri.

Keadaan hening seketika. Keduanya masih belum beranjak dari tempatnya. Mereka masih mencerna kejadian barusan. Hingga teriakan seseorang membuat mereka sadar.

"Kalian mau berbuat mesum, ya?"

Fatih segera berdiri. Di depannya sudah ada banyak warga yang menatapnya dan Zi dengan marah. Apakah mereka melihat kejadian barusan dan berpikir yang iya-iya?

Yah. Fatih tahu apa yang baru saja terjadi membuat dirinya dan Zi mendapat dosa. Mereka tidak ada hubungan darah, ataupun mempunyai ikatan. Namun posisi mereka sudah sangat intim.

Sedangkan Zi masih tetap duduk. Ia masih loading dan mencerna kejadian barusan. Sedetik kemudian matanya membola.

'Oh, tidak! Gue udah gak suci lagi. Huaaa, Bunda!!' batin Zi menjerit.

Meskipun mahkotanya masih terjaga, tapi tubuhnya terutama keningnya sudah tidak suci lagi karena tidak sengaja dicium oleh Fatih.

"Perbuatan kalian sungguh hina." Celetuk pria tua dengan perut buncit.

Kening Fatih mengkerut. "Maksudnya?"

"Cih. Penampilan kalian saja yang seperti orang pandai beragama, tapi nyatanya tingkah laku kalian sama sekali tidak seperti itu."

"Berduaan di gedung tua, posisi tubuh kalian yang intim, dan kalian berciuman."

Fatih menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Memang posisi mereka tadi membelakangi, jadi orang melihat mereka seperti berciuman meskipun nyatanya memang berciuman. Ciuman antara bibir dan kening.

COLD & SENGKLEK GUS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang