Assalamualaikum semuanya.
Masih ingat siapa nama saya?
Ok kalau gak inget berarti kalian emang manusia normal.
***
Di dalam mobil hanya ada keheningan dan kecanggungan. Mungkin, hanya Fatih dan Zi yang merasa canggung. Berbeda dengan Mira yang asik bermain game dan Raka yang fokus menyetir.
Tak lama, mobil Raka sampai di depan gerbang Pesantren. Ia mengklakson mobil. Setelah gerbang terbuka, ia kembali melajukan mobilnya diikuti mobil Fathan. Sedangkan orangtua Zi menuju hotel.
Semua Santri masih belum mengetahui tentang Fatih dan Zi yang menikah. Mereka semua hanya tahu jika Zi dan Fatin hilang.
"Zi, gue balik ke hotel, ya?" Tanya Mira pada Zi yang masih belum melepaskan pelukannya.
Zi mendongak menatap Mira cemberut. "Gak bisa lebih lama lagi?"
"Gak bisa Zi, gue ada urusan sama bonyok Lo."
"Malam-malam begini? Urusan apaan?"
Mira tersenyum misterius. "Ada deh."
Zi memberengut kesal. "Mira mah gak asik. Yaudah, gak mau main sama Mira." Ancamnya yang dianggap angin lalu oleh Mira.
Ayolah. Teman-teman Mira sangat banyak, bahkan ada yang beberapa dari negara lain.
"Gak peduli. Temen gue banyak, wle." Balasnya sambil menjulurkan lidah.
Zi yang melihat itu semakin kesal dan menghentakkan kakinya. Matanya sudah berkaca-kaca. Entahlah, belakang ini mood nya selalu gampang berubah-ubah.
Melihat mata Zi yang berkaca-kaca, Mira menjadi gelapan sendiri. Ia segera memeluk Zi dan menenangkannya.
"Udah ya, gue cuma berjanda kok."
"Hiks...bercanda Mira, bukan hiks... berjanda. Emangnya Mira udah janda,ya?"
Mira melotot dan sedikit mendorong Zi. "Enak aja! Gue gak mau ya besok-besok jadi janda. Gue mau pernikahan gue itu tidak ada kata perceraian."
"Huaaa!!! Mira udah gak sayang lagi sama Zi hiks..."
'Kumat lagi nih anak.'
Fatih dan Raka hanya melihat drama yang dibuat oleh sepasang sepupu itu. Ingin sekali Fatih mengurung istrinya itu di kamar.
Mira mendekatkan wajahnya ke telinga Zi dan membisikkan sesuatu yang membuat Zi diam tak berkutik.
"Se-serius?"
Mira mengangguk sembari tersenyum. "Ya. Dia masih ada untuk Chyra-nya."
"Dah, sana masuk!"
Zi mengangguk dan kembali memeluk Mira. Setelah itu Fatih menggandeng tangannya masuk.
Ting
Ponsel Mira berbunyi. Ia membaca pesan yang masuk.
Chiko
Mobil lo besok dah sampe di rumah
Ambil sendiriMira tersenyum lebar. Tadi Chiko menawarkan dua mobil dan menyuruh untuk memilih salah satu.
Makasih Chiko
Sayang Chiko banyak-banyakRaka yang melihat pesan itu mengepalkan tangannya kuat. Tidak! Tidak ada lelaki manapun yang dekat dengan Mira, kecuali dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD & SENGKLEK GUS (END)
Teen FictionKomedi - romance (Saran aja, baca GUS & NING dulu biar tahu alurnya) Seorang gadis kota harus masuk Pesantren di keluarga Fatih karena perintah orangtuanya. Baru saja menginjakkan kakinya disana, gadis itu bertemu dengan Fatih. Fatih yang tak senga...