"BUBAR!"
Suara bariton itu membuat semua orang mengalihkan pandangannya termasuk Aisy dan Fatih. Tadinya mereka ingin membubarkan para Santri, namun melihat mobil seseorang membuat mereka mengurungkan niatnya.
"MASUK!"
Dalam sekejap semua Santri bubar dan masuk ke kelas masing-masing walaupun masih bel masih belum berbunyi.
Bukannya apa. Mereka sangat takut dengan pria itu. Auranya lebih mencekam dari Fatih. Dia lebih dingin,datar, ketus, dan kejam. Bahkan tatapannya lebih tajam.
"Kasihan sepupu Zi, sebentar lagi pasti kena amukan dia." Bisik Aisy yang diangguki Fatih.
Seseorang yang membubarkan tadi berjalan ke tengah lapangan. Dia berhenti dua meter dari belakang Mira. Dia menyuruh Vini pergi dan tanpa basa-basi, Vini segera pergi.
"Masuk!" Perintahnya kepada Zi. Zi mengangguk dan segera pergi.
Untuk pertama kalinya Zi merasa takut dengan orang lain. Menurutnya, aura yang dikeluarkan oleh orang itu sangat mencekam melebihi Fatih.
Mira menatap intens wajah orang yang didepannya. Rasanya ia tidak asing dengan wajah itu. Lalu ingatan kemarin malam muncul dan ingat siapa orang di depannya ini.
Flashback on
Malamnya, Mira sudah mencari hotel untuk tinggal sementara waktu. Mira melakukan penerbangan dari Prancis-Jakarta, lalu penerbangan ke Jakarta-Surabaya.
Mira yang tidak merasa lelah memutuskan untuk keluar membeli donat didekat hotel. Katanya donat itu viral baru-baru ini.
Saat masuk, Mira melihat sudah banyak orang yang mengantri. Mira pun ikut mengantri.
Hampir satu jam ia berdiri, tapi saat gilirannya ada seorang pria yang memotong antriannya dan membuat Mira marah. Dia satu jam berdiri sedangkan pria di depannya ini dengan enaknya memotong antrian.
"Mas, bisa gak antri dulu." Protes Mira.
Pria itu memutar tubuhnya dan menghadap ke Mira. "Saya buru-buru." Jawabnya membuat wajah Mira memerah menahan kesal.
"Saya tidak peduli, ya harusnya mas antri dulu dong."
"Oh."
Mira menjatuhkan rahangnya. Dia proses tapi pria di depannya ini hanya menjawab 'oh' saja.
Mira tidak terlalu memperdulikan pria itu memotong antriannya, tapi masalahnya donat itu tersisa hanya satu box. Jika begini sia-sia usaha Mira berdiri satu jam lamanya.
Saat box donat itu akan diberikan kepada pria gila, Mira menahannya terlebih dulu.
"Saya bayar dua kali lipat." Tawar Mira.
"Tiga kali lipat."
Mira menajam pria itu tajam. Rupanya dia mencari masalah dengannya.
"Lima kali lipat."
Pria itu mengambil black card miliknya. "Sepuluh kali lipat."
Dengan segera pekerja itu mengambil black card milik sang pria lalu menyerahkan donatnya. Setelah itu sang pria langsung pergi tanpa sepatah katapun.
Mira yang melihatnya hanya bisa melongo.
Memang benar, orang berduit pasti menang!
Flashback off
"CK! Kenapa gue harus ketemu lagi sih sama nih orang." Gerutu Mira dalam hati.
"Tidak sopan sekali anda Nona, membuat keributan di Pesantren. Anda pikir Pesantren ini milik keluarga anda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD & SENGKLEK GUS (END)
Ficção AdolescenteKomedi - romance (Saran aja, baca GUS & NING dulu biar tahu alurnya) Seorang gadis kota harus masuk Pesantren di keluarga Fatih karena perintah orangtuanya. Baru saja menginjakkan kakinya disana, gadis itu bertemu dengan Fatih. Fatih yang tak senga...