32. Hah?

32.6K 3.3K 47
                                    

Assalamualaikum, gengs...

Sebelumnya, aku mau kasih tau kalau ini part berhubungan dengan Mira dan Raka. Jadi kemungkinan nanti cerita ini aku jarang update karena fokus ke cerita si Mira.

Tapi aku bakal usaha in buat sering update cerita Mira untuk beberapa chapter biar cerita ini cepet end.

Sekian, terima suwun...

Happy reading

.

.

.

_________________________

"Mas."

Fatih yang tengah berada di balkon, langsung masuk ke kamarnya. Ia menatap sang istri yang tengah mengelus perut buncitnya.

Yah. Setelah sebulan ia berusaha menghasilkan bibit-bibit unggul, akhirnya jadi juga. Sekarang, Zi tengah hamil dan memasuki empat bulan.

"Ada apa, hm?" Fatih mengusap lembut kepala Zi yang tertutup Hijab.

"Aku mau makan tumis udang."

"Ngidam?" Zi mengangguk.

"Maunya dimasakin siapa?"

"Mas, Abi, sama Fahri."

Fatih mengangguk. Ia menggenggam lembut tangan Zi dan menuju ruang tengah untuk mencari ayahanda tercinta dan adik pertamanya.

Semenjak Zi hamil, para laki-laki di rumah sering memasak. Yang pasti untuk menuruti ibu hamil itu.

Aisy bersyukur, kehamilan Zi membawa perubahan besar bagi keluarganya. Para laki-laki yang biasanya rusuh di dapur, kini bisa memasak tanpa bantuannya.

Begitupula dengan Zi, ia bersyukur mendapatkan keluarga seperti ini. Yang menganggapnya seperti putri sendiri daripada seorang menantu.

"Wih, bumil datang. Sini, duduk." Fatin menepuk sofa di sebelahnya agar Zi duduk.

"Abi tebak, pasti kamu lagi ngidam."

Zi menyengir. "Abi tau aja."

Fathan meletakkan cangkir kopinya ke meja. "Jadi, bumil mau ngidam apa?"

"Zi ngidam tumis udang."

Fathan melirik Fatih sinis. Siapa yang ditanya, siapa pula yang menjawab.

"Aku mau tumis udang, tapi yang masak Abi sama Fahri,Mas Fatih juga ikutan masak kok."

Tanpa berbasa-basi lagi, Fatih, Fathan dan Fahri segera menuju dapur untuk memasak tumis udang sesuai dengan permintaan ibu hamil itu. Zi dan Aisy duduk di ruang makan menunggu masakan matang, sedangkan Fatin sibuk dengan ponselnya.

Tak lama, ketiga laki-laki itu duduk di meja makan dengan Fatih yang membawa hasil masakan mereka.

"Hah?!"

Atensi semua orang beralih menatap Fatin yang baru saja berteriak.

"Kenapa?" Tanya Fahri.

Fatin menunjukkan pesan yang ia dapat dari Raka. Semua orang membacanya bergantian.

"Seriusan Raka mau nikah sama Mira minggu depan? Di hotel Surabaya lagi."

Zi diam. Mengapa Mira tidak bercerita kepadanya. Apa memang pernikahan ini mendadak, jadi Mira tak sempat bercerita. Ia tersadar dari lamunannya saat Aisy menepuk bahunya pelan.

COLD & SENGKLEK GUS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang