33. Zi

28K 3.2K 78
                                    

Dua hari setelah pernikahan Mira, kehidupan Zi berjalan seperti biasa. Bahkan Mira pun sudah ikut dengan Raka. Mereka berdua tak ada rencana untuk bulan madu, ya sama seperti dirinya.

Ah, Zi jadi ingin pergi bulan madu di Inggris, seperti impiannya dulu. Jalan-jalan berdua dengan saling bergandengan tangan bersama Prince Mateen. Ah, mimpi yang sangat indah.

"Halu apa lagi sekarang?"

Fatih menatap istrinya jengah. Belakangan ini Zi sangat serius melamun dan berhalu yang sangat tidak masuk akal. Halu jadi istri Pangeran Mateen, halu dekat sama anggota boyband Korea yang sekarang terkena banget itu. Yang paling parah adalah Zi halu menikah dengan Zayn Malik. Hello! Zayn Malik udah punya pawangnya.

Melihat istrinya yang masih melamun, Fatih memeluk Zi dari belakang. "Halu apa lagi kamu?"

Zi sedikit tersentak, namun sedetik kemudian tangannya mengelus lengan Fatih yang tengah mengelus perutnya.

"Pengen bulan madu, dulu kan kita gak pernah bulan madu."

Fatih mengecup pipi chubby Zi. "Kapan-kapan aja, ya? Sekarang kamu lagi hamil, Mas takut kamu kenapa-napa nantinya."

Zi mengangguk setuju. "Yang penting bulan madu."

"Emangnya kamu mau bulan madu di mana?" Tanya Fatih.

"Pengennya sih di Inggris, tapi terserah nantinya mau kemana."

Fatih mengangguk, kemudian mereka saling terdiam. Mereka masih memikirkan pernikahan Mira dan Raka yang terbilang mendadak, apalagi saat mereka berdua bertemu selalu saja adu mulut.

Apalagi Fatih, ia tahu betul bagaimana sifat Raka. Raka sangat sulit mencintai seseorang dalam waktu singkat, bahkan sampai menikah.

"Mas, aku khawatir sama Mira."

Fatih masih diam. Tak bisa dipungkiri bahwa ia juga mengkhawatirkan Mira. Ia sudah menganggap Mira seperti adiknya sendiri.

"Jangan terlalu banyak pikir," Fatih kembali mengelus perut Zi. "nanti dedek bayinya juga ikut mikir."

"Lagian Tata juga udah siapin lapak buat mereka berdua." Lanjutnya.

Zi mengangguk setuju. "Awas aja kalau si Raka sampe apa-apain Mira, gue tonjok mukanya sekalian adeknya gue tonjok."

.

.

.

"Yang kiri Fahri. Eh, yang atas aja deh. Bukan-bukan, yang sebelahnya aja."

Fahri menghela nafas panjang. Ia mencoba untuk bersabar menghadapi kakak iparnya yang tengah hamil itu.

"Kak, yang bener itu mangga yang mana?"

Zi menggaruk tengkuknya. "Gak jadi deh, udah gak pengen."

Fahri menganga tak percaya melihat Zi yang melenggang pergi. Tadi Zi memaksanya untuk memanjat pohon mangga milik tetangga, tapi sekarang Zi dengan gampangnya sudah tidak mau lagi.

Hey! Susah-susah Fahri berusaha meminta izin kepada pemilik pohon mangga ini yang terkenal galak minta ampun, malah Zi tidak mau lagi.

"Kalau bukan istri mas Fatih udah aku usir dari dulu."

"Mas!! Kata Fahri aku mau di usir!!" Teriak Zi.

"FAHRI! MAU MASUK RUMAH SAKIT ATAU KUBURAN?!"

Menghela nafas panjang, Fahri hanya bisa bersabar. "Sabar, orang sabar jodohnya Gigi Hadid."

.

.

.

Zi cekikikan melihat Fahri yang nampaknya depresot karenanya. Entahlah, tiba-tiba ia ingin sekali menjahili Fahri, mungkin bawaan bayi.

"Haduh, nak. Kamu belum keluar aja udah bikin uncle kamu depresot, gimana kalau udah keluar?"

Zi mengusap lembut perutnya yang membesar. Kemudian ia melanjutkan acara jalan-jalannya keliling taman. Rasanya sudah lama ia tidak pergi ke area Pesantren.

"Bikin Eca sama Ica depresot seru tuh!"

"Assalamualaikum."

Gotcha! Kebetulan sekali Eca dan Ica menghampirinya.

"Waalaikumsalam sahabat ku tercentong."

"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri?" Tanya Ica.

Zi menyengir. "Gue lagi ngidam nih, turutin dong." Pintanya.

"Oke, mau ngidam apa?"

"Begini, gue mau liat kalian berdua ke kolam ikan terus tangkap semut disana."

"Di pinggir kolamnya?"

Zi berdecak. "Ya, di dalam kolamnya langsung dong sayang ku!!"

Mereka berdua menghela nafas. "Mana ada semut hidup di dalam kolam, Zi? Di kolam ikan lagi." Ucap Eca.

"Gue gak mau tau, kalian harus turutin!"

Mata Zi sudah berkaca-kaca, membuat Eca dan Ica tak tega. Namun, saat akan melakukan permintaan Zi, mereka melihat Gus Fatih yang berjalan kearah mereka.

"Zi, mendingan kamu minta tolong sama suami kamu aja. Kan lebih afdol rasanya kalau sama Gus Fatih." Saran Eca.

Ica mengangguk semangat. "Iya, terus kita bantu doa aja. Oke?"

Zi mengangguk setuju dan menghampiri suaminya. Melihat itu, Eca dan Ica segera melarikan diri. Bisa-bisa, mereka Depresot lagi karena permintaan aneh Zi.

"Mas, tangkap semut di dalam kolam ikan, dong!"

Fatih melongo. "Sayang, mana ada semut hidup di air."

Bibir Zi mengerucut. "Sandy aja bisa hidup di laut, masa semut gak bisa?"

"Sandy siapa?" Tanya Fatih.

"Itu lho, karakter tupai di kartun." Jawba Zi.

Menghela nafas, Fatih berusaha untuk bersabar. "Itu kan kartun, bukan dunia nyata."

Perlahan, air mata Zi keluar. "Jadi, mas gak mau nurutin kemauan aku? Mas udah gak sayang sama aku?"

"Oke, aku mau cari gula bapak aja (sugar dady)." Lanjutnya.

Seketika Fatih gelagapan. "Iya, mas turutin. Ayo, kita ke kolam."

.

.

.

COLD & SENGKLEK GUS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang