05. Atrapado por la policía

4K 253 11
                                    

Hallo jangan lupa vote ya!
Follow juga

Kalau ada typo komen. Okee


'Atrapado por la policía=Ditangkap polisi'

***

Alderald menatap langit cerah di atas rooftop dengan tangan berpegangan dengan pembatas lalu menarik nafas dalam-dalam, dirinya memikirkan perkataan di kantin tadi siang. Mengapa kata itu terucap di bibirnya? Padahal Al tidak pernah se-excited itu apalagi urusan dengan seorang cewek yang menurut Al ribet.

Melamun serta memaki dirinya sendiri sedari tadi hingga bel pulang berbunyi pun Al masih tetap berdiri di rooftop.

"Ini bibir kenapa juga bisa keluar kata-kata itu. Ember banget nih mulut," Makinya pada diri sendiri

"Gue juga kenapa jadi agresif, " kesalnya menjambak rambut sendiri. Berselang beberapa menit suara Ansel, Epul, serta Firsan terdengar di telinganya bahkan Al yang moodnya sedang tak bagus merasa emosi dengan ketiga anak itu, tak di mana pasti setiap bernyanyi selalu berteriak.

"CAN YOU KEEP UP?" Teriak Ansel bernyanyi

"BABY BOY," timpa Epul.

"SORODOT GAPLOK," lanjut Firsan seraya menari seperti cacing kepanasan di tambah mereka sedang berjalan ke rooftop untuk menemui Al.

"DON'T YOU KNOW," sambung Ansel dan Epul.

"NGAJEDOG NAMBRUK," jawab firsan

"SO YOU KNOW."

"NYEREDET HATE."

"HE'EH."

"HAHAHA," tawanya menggema bersamaan. Mereka melihat Al yang sedang melihat langit. Epul maju melangkah mendekat kearah Al di ikuti dengan yang lainnya.

"Cewek masih banyak kali bos. Ga usah galau gini," celetuk Epul diiringi dengan tepukan di bahu Al.

"Mendekat secara perlahan. Udah tau betina satu itu kaya macan," timpa Ansel dan langsung di tatap tajam oleh Al

"Weiii santaii," Takut Ansel

"Lo terlalu agresif. Dia beda dari cewek yang pernah kita temui, di saat orang-orang muji lo, ngagumin lo, ngejar-ngejar lo, Dia malah menantang lo bahkan bilang lo jelek," Jelas Firsan memberi sedikit penjelasan dan di angguki oleh yang lain.

Firlan yang melihat Al melamun akhirnya menepuk sedikit pundak cowok itu agar sedikit tenang, ia tahu apa yang di rasakan temannya ini. "Ga usah di pikirin. Nanti kita bantu," pinal Firlan dan di angguki oleh yang lain juga.

"Balik yok. Kita nongki di cafe depan," ajak Ansel

"Karna lo yang ngajak berarti lo juga yang harus bayar kita," Ucap Firsan menatap Ansel dengan menaik turunkan alisnya

"Yok gratisan," Semangat Epul langsung menarik Ansel pergi di ikuti oleh Firsan tak lama Firlan dan Al mengikuti mereka dari belakang.

"Padahal pada kaya raya, tapi soal gratisan no satu mulu. Heran," gumam Ansel sedikit menyesal karena dompetnya otw kosong.

"Dia beda Al. Lo harus ngulang dari awal," Kata Firlan sambil membuka isi tasnya.

Firlan mengeluarkan sebuah buku lalu memberikan kepada Al. "Kemarin gue ke gramed mau beli buku kimia kebetulan gue liat buku ini, mungkin bisa ngebantu lo"

ALDERALD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang