32. Perdió

916 55 4
                                    

Jangan lupa
Vote, komen dan follow
Kalau ada typo. Komen oke.

'Perdió = Hilang'

<Selamat membaca>

Salam Hangat.

Istrinya. Park Seo Joon♡

***

"Ssshhhh. P-pelan-pelan goblok," ringis Ansel kala wajahnya tengah di beri obat oleh Bella.

"Makanya jangan sok-sokan adu jontos sama Al. Kalah mampuskan!" Bella sedikit menekan-nekan luka di wajah Ansel.

Ansel mendengus sebal. Tangannya merogoh ponsel yang berdering, ia melihat siapa yang menelpon dirinya. Tangannya dengan lihay mengotak-atik ponselnya.

"Gue angkat telpon dulu," ucapnya menjauhkan dirinya dari Bella.

Bella menatap Ansel yang mulai menjauh dari dirinya. Ia menghela nafasnya seraya menatap langit sore. Pikirannya kini terpusat pada cowok yang baru saja ia obati, ia melihat begitu banyak beban yang bahkan ia tak tahu. "Elo kenapa Sel? Gue lihat dari pancaran bola mata lo, lo ga baik-baik aja. Lo keliatan resah, khawatir dan ketakutan. Elo kaya bukan Ansel yang gue kenal."

"Hiks D-Diva hilang Hiks t-tolong cariin Diva, Firlan," lamunan Bella terhenti oleh isakan Freya yang sedang berjongkok di dekat tenda dengan Firlan yang memenangkan tunangannya. Bukan ia tak mau menemukan Diva tetapi orang yang ingin membantu Diva si cegah oleh Ansel bahkan Ansel malah menyarankan untuk pulang ke rumah masing-masing saja. Banyak sekali protesan dari guru terlebih dari Firsan dan Epul yang sudah mengerutu marah.

Ansel celingak-celinguk menandakan bahwa keadaan aman. Ia mengangkat ponselnya dan menempelkan ke telinganya. "Waalaikumsalam Om. Ada apa?"

"..."

"Itu tugas Om. Tugas saya sudah selesai." Cuek Ansel

"..."

Ansel berdesis. "Kalau titik merahnya ga hilang. Anak Om masih hidup!"

"..."

"Ck. Makanya cepet kirim Tim SAR kesini. Tim SAR-nya yang banyak kalau anak Om ga ketemu siapa yang jadi ahli waris perusaan Om."

"..."

Ansel tertawa pelan. "Ya tuhan. Udah Ansel bilang kalau titik merah itu masih ada anak Om masih hidup karna jam tangan itu terindikasi nadi dari tangannya."

"..."

"Cepet kirim Om yang banyak. Tante Athena tau anaknya hilang gara-gara nyari pujaan hatinya habis lho Om."

"..."

"Habis nyawa Om maksudnya. Tante Athena mana berani marahi anak kesayangannya yang ada Om yang di marahin dan yang lebih parah sapa tau Tante Athena cari suami baru yang lebih kaya haha."

Tut

Ansel mematikan sambungannya dengan sepihak matanya masih menatap ponsel dengan tawa yang menggelenggar. Ia sangat puas menakuti orang kaya raya kapan lagi coba itung-itung sebagai balasan karna anaknya membuat wajahnya menjadi sedikit jelek. Inget ya sedikit jelek! Sedikit banget!.

"Dasar Om-Om bau duit!"

***

"DIVA!! LO DI MANA?!" Teriak Al begitu mengelenggar di pinggir jurang.

Al berdecak kesal. Matanya menatap jurang yang sedikit curam. "Apa turun aja? Udah mau sore juga, ck, elo kenapa hilang sih Div. Gue gamau ke ulang lagi plis!"

ALDERALD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang