Hallo jangan lupa vote ya!
Follow jugaKalau ada typo komen. Okee
'Ruido=Kebisingan'***
"Ini orang maunya apa sih," gerutu Diva saat melihat surat tersebut. "Apa gue punya hubungan sama seseorang ini? Tapi apa?"
Diva membaringkan tubuhnya di kasur lalu menatap langit-langit kamarnya memikirkan sesuatu, tak berselang lama ia tersenyum miring.
"Kata Mama orang yang nganterin surat ini punya tato sebelah kanan sama wangi parfumnya Mint dan vanilla." monolog Diva. "Gue pernah nyium mint dan vanilla. Tapi di mana ya?"
Diva mendudukan dirinya lalu menatap bunga di nakas samping kasurnya merenung memikirkan pengirim bunga itu. Sebenarnya ia tak masalah tetapi motif apa si pengirim ini memberikannya kepadanya. Diva hanya takut jika pengirim mempunyai niat yang tidak baik walau isi suratnya hanya basa-basi tentang sebuah kabar.
"Alderald?" Diva menggeleng. Iyap ia pernah menyium parfum Al yang berbau mint dan vanilla saat ia berbonceng untuk membeli bahan kue. Tetapi ia tidak pernah melihat tato di leher kanan Al.
Diva merenung lalu ada satu nama lagi yang terlintas. "Agam?"
Diva menggeleng juga. Ia memikirkan percakapan tadi dengan Agam saat ia ingin menjenguk ReyhanAgam beriringan berjalan dengan Diva di koridor sekolah, mereka akan akan menjeguk Reyhan sedangkan Freya sudah duluan. Sesampainya di parkiran Agam memaikan helm kepada Diva lalu menyalakan mesin motornya.
Diva menaiki motor Agam menarik kedua tangan Diva meletakan di pertengahan perutnya. "e-eh"
"Takut jatuh. Kita gatau kalau bahaya kapan aja kadang ada orang yang tiba-tiba ngeRem dadakan. Apalagi kalau ada ibu-ibu ngeSein kanan malah belok kiri," Jelasnya seraya melajukan motornya keluar dari sekolah.
Diva hanya menurut tetapi badannya sudah panas dingin di tambah tangannya tiba-tiba tremor mendadak. Inget cuman tremor!
Tak sengaja, Diva menatap leher kanan Agam yang terdapat sebuah tato. Ia hanya tak peduli tetapi tiba-tiba Diva mengingat ucapan mamanya tempo hari.
Apa mungkin agam?
Pikiran Diva di penuhi oleh pengirim surat dan bunga untuknya. Diva ingin menanyakan kepada Agam tetapi merasa canggung apalagi posisinya sekarang ia sedang memeluk Agam walau ia di paksa.
"Gam?" Tanya Diva yang sudah kelewat kepo.
Agam berdehem
"Lo punya tato?"
Agam mengangguk. "Punya. baru-baru ini sih gue bikin. Kenapa? Lo mau di tato juga?"
Diva menggeleng. "aneh aja. Emang pelajar boleh ya di tato."
Agam tertawa. "Ya nggak lah. Gaada konsepnya pelajar boleh di tato, Gue aja yang bandel."
Diva terkekeh benar juga apa yang di ucapkan Agam mana ada sekolahan yang memperbolehkan muridnya menggunakan tato. "Parfum lo wangi mint"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDERALD (END)
DiversosAlderald Putra Mahadewa adalah cowok sejuta dewa memiliki kekuasaan, kekayaan, ketampanan, kepopuleran bahkan kematian. Di era modern ini siapa yang tidak tahu nama Alderald ketua preman di sekolahannya bahkan namanya tidak asing di telinga sekolaha...