Jangan lupa
Vote
Komen
Dan follow'Finalizado = Selesai'
***
Diva mendudukan dirinya di bangku kelas. Cukup ramai-ah ralat bahkan sangat ramai, banyak sekali cemoohan yang ia Terima, banyak sekali hinaan yang ia Terima sepanjang jalan menuju kelas.
Diva menunduk menatap mejanya yang banyak sekali coret-coretan, Kata-kata yang tak enak membuat hatinya sakit. PEMBUNUH, JALANG, TIDAK TAHU DIRI itu sedari tadi ia dengar. Ia marah? Tentu saja tapi yang ia lakukan hanya diam dan tak melawannya.
Diva menulikan pendengarannya kala semua murid mencaci maki dirinya, dulu saat pertama kali ia sekolah disini ia banyak sekali dikagumi oleh murid-murid. Tetapi, lihatlah sekarang keadaannya berubah total 180° dalam sekejap.
Diva menghela nafasnya dengan kasar. Ia menelungkupkan wajahnya kedua tangannya. Sebenarnya, selepas ia menangis di pelukan Agam. Ia dan Agam ingin menengok Ansel tetapi baru saja sampai di rumah sakit pengawal Al sudah standby untuk mengusir dirinya. Melawan sudah ia lakukan dengan Agam tetapi pengawal Al begitu banyak hingga ia memilih mundur terlebih ia melihat Tante Athena dan Om Irsyad dari kejauhan tengah memandangi dirinya dengan tajam.
Brak
"HEH! PEMBUNUH!" Sentak seseorang membuat Diva terkejut dan mendongkak.
Seorang siswi itu menatap Diva remeh tangannya langsung mejambak rambut Diva hingga meringis. "Udah lama gue ngincer lo semenjak lo datang kesini."
"Berani-beraninya lo deketin Alderald HAH!"
"AWSSSS, GUE GA DEKETI DIA SIALAN!" Sentak Diva berusaha melepaskan jambakan di rambutnya.
Siswi itu melepaskan jambakan nya membuat Diva menghela nafasnya lega akan tetapi tak berselang lama Siswi itu menarik pergelangan tangan Diva dan mendorongnya hingga Diva membenturkan kepalanya ke ujung meja.
"Alah gausah alasan lo. Dasar jalang," Desisnya puas saat melihat Diva memegangi dahinya yang berdarah.
Semua orang yang melihat tak ada satupun yang membantunya terlebih Freya dan Bella tak masuk sekolah di tambah Al dan lainnya pun ikut tak masuk sekolah membuat Siswi yang membully Diva tersenyum puas.
Diva hanya diam, ia tak akan melawan sudah cape dengan pikirannya ia akan membiarkan siswi itu melampiaskan amarahnya kepada dirinya.
Siswi itu berjongkok di hadapan Diva, tangannya mencengkram dagu Diva hingga kukunya menancap sepenuhnya di kulit mulus cewek itu.
"Kemarin-kemarin gue ga berani karna lo bisa berlindung di Al tapi sekarang gue berani bahkan gue pengen banget ngebunuh lo Diva! Jangan sekalipun macem-macem sama gue," Sinis nya
"Lo itu lemah, lo ga bisa lawan gue sendirian. Gue udah muak sama lo yang sok polos. Pura-pura nolak Al padahal aslinya mau. Segala deketin Agam lo," Lanjutnya sedangkan Diva hanya menahan tangisannya sebab cengkraman di dagunya teramat nyeri bahkan dahinya yang mengeluarkan darah sudah mengalir ke bawah.
"LO ITU MURAHAN TOLOL!" Sentaknya menoyor dahi Diva.
"LO AMBIL SEMUANYA SEAKAN MEREKA MAU SAMA LO! LO ITU MURAHAN!" Tangan siswi itu menjambak kembali Diva membuat Diva mendongak menatap Siswi itu dengan berkaca-kaca. Dalam hati ia menyebut nama Al untuk membantunya tetapi harapan ia musnah. Mana mungkin Al mendatanginya terlebih ia sudah melukai hati cowok itu beberapa kali.
Agam. Cowok itupun sama, tadi pagi cowok itu menelpon bahwa ia akan terbang ke Paris menemui kekasihnya alhasil sekarang ia hanya pasrah saja mengikuti alur Tuhan.
![](https://img.wattpad.com/cover/267492450-288-k545448.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDERALD (END)
De TodoAlderald Putra Mahadewa adalah cowok sejuta dewa memiliki kekuasaan, kekayaan, ketampanan, kepopuleran bahkan kematian. Di era modern ini siapa yang tidak tahu nama Alderald ketua preman di sekolahannya bahkan namanya tidak asing di telinga sekolaha...