Hallo jangan lupa vote!
Kalau ada typo komen. Oke
'Escudo protector=Perisai Pelindung'
***
Brak
"ALDERALD!" pekik Diva terkejut kala tiba-tiba saja tubuh Al meluruh ke lantai.
"Kaki gue lemes," lirihnya menatap Diva sayu. Entah kenapa saat mendengar ucapan Diva kakinya tiba-tiba saja lemas seperti jelly bahkan Al tak bisa menompang tubuhnya sendiri.
Diva berjongkok mengsejajarkan tubuhnya di hadapan Al. "G-gue harus ngapain?"
"Ahkk. J-jantung gue," rintihnya seraya memegangi dadanya. "Mau copot."
Diva memegang tangan Al dengan gemetar. "A-apanya yang copot?"
"AHHKKK JANGAN DI PEGANG," teriaknya menjauhkan tangan Diva.
Diva tertegun atas teriakan Al ia mengangkat kedua tangannya di atas dada. "Gue harus ngapain?"
"JANTUNG GUE ASTAGAAA MAU COPOT. TOLONG DIV," Teriaknya
Diva melongo. "H-hah. J-jantung lo."
"AKHH INI GIMANAA CARA BERHENTIINNYA!"
Tangan Diva terulur menyentuh dada Al tepat di jantungnya. "G-gue bantu pegang ya,"
"JANGANNNN! NANTI TAMBAH BERDEBAR!" Teriaknya seraya menahan sakit.
"G-gue harus ngapain hiks," lirihnya di akhiri dengan isakan yang keluar dari mulut Diva.
"AGHHH DIVA JANTUNG GUE MAU COPOT!" Ujarnya di iringi dengan tubuh meringkuk di lantai.
Diva mengoyang-goyangkan badan Al di iringi dengan air mata yang mengalir di kedua matanya. "A-Al hiks j-jangan mati dulu hiks g-gue belum punya kain kafannya."
Al menahan tawanya kala mendengar ucapan Diva. "D-Div kayanya gue--"
Diva memeluk Al yang sedang meringkuk, ia mengangis sesegukan. "Jangan matii hiks."
"Div... "
"Hiks jangan dulu mati. Gue gabisa ngangkat lo. L-lo berat."
"Div..." panggilnya. "Lo ngedoain gue mati?"
"Jangan mati hiks hiks.." lirihnya memeluk erat tubuh Al. "L-lo...?" Lanjutnya kala telinganya mendengar tawa Al.
Al tak bisa menahan tawanya, apa lagi saat matanya melihat tangan Diva mencengkram kuat tubuhnya. Diva mendudukan dirinya di lantai menatap tajam Al dengan air mata yang masih membasuhi kedua pipinya.
"Brengsek!" Umpatnya memukuli bahu Al dengan bruntal.
"HAHAHA, S-STOP DIV. SUMPAH GUE BERCANDAAN DOANG," Ujarnya yang berusaha menghentikan pukulan dari Diva. Memang tak seberapa tetapi jika pukulanya terus-menerus ia juga kesakitan.
Diva meneteskan air matanya kembali. Ia kira Al kenapa-napa, ia sudah cemas serta khawatir tapi ternyata Al baik-baik saja. Diva menghentikan pukulannya ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis sepuasnya.
Al yang melihat Diva langsung menghentikan tawanya. "D-Div...?"
"B-brengsek hiks hiks...." jedanya. "Gue khawatir sama lo bego! Lo malah bercandaan hiks ini ga lucu. Lo ga tau seberapa cemasnya gue saat lo kesakitan? G-gue takut lo ninggalin gue Alderald!!"
Al bergeming mencerna semua ucapan Diva. Tangannya terulur menarik kedua pergelangan tangan milik Diva, menatap lekat wajah gadis di depannya ini. Ada rasa ingin tertawanya saat melihat wajah Diva, mata merah serta air mata yang mengalir, Hidung mancung itu kini memerah serta bibir mungil itu melengkung kebawah membuat Al gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDERALD (END)
RandomAlderald Putra Mahadewa adalah cowok sejuta dewa memiliki kekuasaan, kekayaan, ketampanan, kepopuleran bahkan kematian. Di era modern ini siapa yang tidak tahu nama Alderald ketua preman di sekolahannya bahkan namanya tidak asing di telinga sekolaha...