37. Disputa

874 48 8
                                    


Jangan lupa follow
Vote dan komen
Kalau ada typo komen oke.

'Disputa = Bertengkar'

Salam Hangat,

Istrinya Nam Joo-hyuk♡

***

"BANGSAT!"

BUGH

BUGH

BUGH

"STOP. GILA LO!" Sentak Diva merentangkan tangannya saat Al ingin memukul Agam. Ia melindungi Agam yang sudah babak belur oleh cowok di depannya ini.

"Lo belain dia?" Kekehan sinis itu ia lontarkan untuk Diva. "LO BELAIN DIA HAH!"

"IYA! GUE BELAIN DIA KARNA DIA KESAKITAN!"

Al mengangguk- angguk pelan menatap cewek di hadapannya dengan tak percaya, ia bergumam pelan. "Hati gue juga lebih sakit."

"Sekali lo sentuh Dia, gue pastiin detik ini juga cowok itu mati," kata Al, walau cowok itu tak membentak tetapi ucapanya rendah serta menusuk membuat Diva merinding.

"Ga perlu Div. Gue bisa bangun sendiri," tahannya kala Diva akan membantunya. Cowok itu berdiri pelan lalu menyeka ujung bibirnya yang keluar noda merah setelah Al memukulnya.

Agam berjalan dan duduk di salah satu kursi pantry miliknya, ia menatap Al dengan senyum miring. Sedangkan Al yang melihat itu mengepalkan tangannya menahan amarah terlebih mata cowok itu tak sengaja melihat beberapa bercak merah di dada bidang milik Agam.

Al memejamkan matanya sekejap, ia mengatur nafasnya yang memburu. Ingin sekali ia berpikir positif tentang bercak merah itu tetapi pikirannya langsung buyar karna matanya tak sengaja melihat bercak merah itu di leher jenjang milik Diva.

Tangan gemetar itu perlahan meraba leher tepat di bercak merah itu. Matanya mengarah ke arah Diva, tatapan kecewa itu tercetak jelas di wajah Al. "Kenapa?"

"Kenapa lo lakuin ini Diva?" Lirihnya dengan mata yang meredup.

"Gue mau."

Seakan di hantam batu besar, jawaban Diva membuat hatinya begitu nyeri. "Jadi ini rahasia lo?"

Diva terkekeh sinis. "Akhirnya sekian lama gue rahasiain hubungan gue sama Agam, terkuak juga. Gue udah muak harus berpura-pura suka sama lo."

"Pura-pura?" Al tertawa hambar tak lama ia menggeleng. "Bukan pura-pura. Lo beneran suka sama gue. Kita pernah sama-sama, kita punya cerita, kita punya kenangan."

"KENANGAN APA! GUE GA PUNYA KENANGAN SAMA LO!" Bentaknya emosi.

Al tertegun saat Diva membentaknya, ia melihat mata Diva yang memerah entah itu karena emosi atau ingin menangis. Al menggeleng ia menarik pergelangan tangan Diva untuk keluar dari Apart itu.

"Lo masih hilang ingatan," racaunya. "Ayok ke dokter. L-lo belum sembuh sayang. Pulang, istirahat ayo."

Dengan kasar Diva menyentak lengan Al. Ia menatap cowok itu sengit. "GUE GA HILANG INGATAN!"

"LO HILANG INGATAN DIVA!" tanpa sadar Al membentak membuat Diva memejamkan matanya karena terkejut.

Al yang menyadari itu akhirnya membawa Diva ke dalam pelukannya. "Maaf, maafin gue. Elo harus percaya, lo harus percaya bahwa kita dulu punya hubungan. Dulu kita punya kenangan manis sebelum kecelakaan itu terjadi. Kita pernah sama-sama waktu SMP, gue vanila-nya Caramel. A-apa perlu gue ceritain masa SMP kita biar lo cepat ingat."

ALDERALD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang