Extra Part

3.2K 38 3
                                        

Jangan lupa
Vote
Komen
Dan follow

***

"MAMAAAAA," Teriak gadis cantik yang sedang menuruni tangga.

"MAMA DI DAPUR SAYANG," Jawabnya tak kalah berteriak.

Langkah kaki gadis itu perlahan membawa ke dapur tempat mamanya berada. Hingga akhirnya sampai di dapur gadis itu melihat mamanya yang sedang memasak seorang diri. Gadis itu melangkah lebih dekat untuk melihat masakan apa saja yang Mamanya buat.

"Wahhh, Soto kesukaan aku," Ucap gadis itu terbinar-binar melihat makanan kesukaannya.

Mama gadis itu terkekeh. "Temanmu sudah tau kalau kamu udah balik dari Italia, Diva."

Diva. Cewek cantik dengan Bibir pink mungil, kulit putih pucat, hidung mancung bak prosotan anak TK, Rambut dengan warna cokelat caramel baru saja mendarat di Indonesia dari Italia. Beberapa taun belakangan ia tinggal di Italia sebab rawat jalan atas kejadian itu.

Diva menggeleng, tetapi ada raut wajah senang yang Tante Sintia lihat. "Aku mau ngasih suprise terlebih ke Alderald."

Tante Sintia berdehem menggoda sang anak. "Duh yang mau ketemu sang pujaan. Dia tambah ganteng loh Div."

Diva tersipu malu dengan pipi memerah. "Ohyaa, aku belum liat lagi ma, instagramnya juga gapernah update. Mama liat dimana?"

Tante Sintia terdiam sesaat. "Di jalan. Hehe iya di jalan."

Diva menatap Mamanya curiga. "Mama bohong ah."

Tante Sintia tertawa pelan, kakinya melangkah membawa Soto ke meja makan di ikuti Diva yang langsung mendudukan dirinya di kursi.

"Papa mana?"

"Bentar lagi pulang. Kamu masuk sekolah kapan?"

Diva yang fokus akan Soto itu akhirnya mendongak. "Besok ma. Aku udah ga sabar ketemu teman-temanku."

Tante Sintia tiba-tiba mencolek dagu anaknya. "Ketemu temen apa temen nih."

"Ihh Mama, jangan goda aku terus dong." Gerutu Diva pura-pura marah.

"Iya iya ketemu Alderald," Balasnya makin menjadi tak lupa dengan tawanya yang keluar dari mulut wanita itu.

Tante Sintia kembali sibuk dengan peralatan dapurnya sedangkan Diva hanya memperhatikan mamanya sajaa percuma mau bantu setiap ia ingin membantu memasak ia malah di larang oleh sang Mama.

"Assalamualaikum, Papa pulang," Ucap Pria yang baru saja datang dari ruang tamu.

Pria itu mencium pucuk kepala Diva. "Papa, kok aku ga denger papa pulang."

Om Farel tersenyum manis. "Kamu terlalu sibuk liatin Mama jadi ga denger Papa pulang."

Diva mengkerucutkan bibirnya. "Padahal aku mau nyambut Papa pulang loh."

Om Farel terkekeh. "Lain kali Papa telpon kamu dulu di depan rumah jadi kamu bisa sambut Papa.

"Papaaa," Rengeknya.

ALDERALD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang