33. Hospital

1.4K 64 2
                                        

Hallo jangan lupa
Vote, komen dan follow
Kalau ada Typo. Komen okee

'Hospital = Rumah Sakit'

Salam hangat


Istrinya, Kim Min-kyu

***

Cklek

Pintu itu terbuka menampilkan seseorang dengan wajah anggun seiring dengan langkahnya matanya tak pernah teralihkan pada seorang yang sedang terbaring dengan tangan yang di infus. Matanya sudah terpejam selama dua hari itu tak mengurangi kadar ketampanannya.

Seseorang itu perlahan melangkah mendekati pria tampan itu. Tangannya terulur membenarkan rambut yang menghalangi dahi pria itu. Di tatap setiap inci pahatan wajah yang selalu ia tatap secara diam-diam, hidung mancung, bibir mungil serta anting yang masih tergantung di telinganya membuat hatinya berdebar seketika.

Seseorang itu mencondongkan ke arah telinga pria yang tengah berbaring. "Kamu hanya milikku!" Setelahnya ia berangsur mundur untuk pergi dari ruangan pria itu akan tetapi di saat ia akan membuka pintu suara pria itu terdengar di kedua telinganya yang membuat ia terhenti dari langkahnya.

"Caramel..."

***

"Saya sering sekali memperingati kepada anak anda bahwa penyakit yang ia derita itu bisa memicu penyakit yang serius. Anemia yang Alderald derita memang masih di batas wajar, tetapi jika tak segera di obati Anemia dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur."

"Saat anak Anda mengalami anemia, jantung anak Anda harus memompa lebih banyak darah untuk mengganti kekurangan oksigen dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan pembesaran jantung atau gagal jantung." jelas Dokter yang bernama Maudy itu membuat kedua orang di depannya terkejut.

Dokter maudy menatap orang yang di depannya secara bergantian. "Saya sebagai dokter pribadinya sering menyarankan agar Al selalu memakan-makanan yang berzat besi, bervitamin C, jangan terlalu kelelahan atau aktifitas yang berlebihan tetapi saya lihat akhir-akhir ini Anak Anda selalu memasuki rumah sakit entah itu alerginya kambuh atau sesuatu yang membuat ia sering pingsan."

Buna Athena mengelap ujung matanya yang mulai berair. "A-aku gagal jadi ibu."

Papa Irsyad yang berada di sampingnya langsung merangkul istrinya. "Ini salahku. Kamu udah hebat jadi seorang ibu. Jangan nyalahin diri sendiri salahin aku aja."

"Lakukan agar Al sehat kembali. Jika berhasil saya akan beli rumah sakit ini atas namamu," kata Papa Irsyad dengan nada serius kepada Dokter Maudy.

Dokter Maudy tersenyum. "Sudah tugas saya sebagai Dokter."

"T-terima kasih bu Dokter," lirih Buna Athena

Dokter itu mengangguk. "Kalau ada sesuatu tinggal panggil saya. Saya undur diri. Permisi,"

Papa Irsyad menghela nafasnya binggung. Tepat beberapa tahun belakangan ini anaknya mengalami Anemia ringan paska di tinggal seseorang. Hidup anaknya kacau bahkan anaknya menjadi nakal dan yang lebih parah anak yang baru saja masuk SMP sudah berani meminum-minuman yang membuat ia marah besar.

Tidur tak teratur, makan tak teratur bahkan ia sering mendapatkan surat dari guru sekolahan Al. Papa Irsyad menggeleng, ia tak mau Al seperti itu lagi terlebih Istrinya selalu menangis semalaman karna memikirkan anaknya. Ia harus berbuat sesuatu agar anaknya sehat.

"A-aku takut Mass hiks," lirih Buna Athena lalu mendongkak menatap Papa Irsyad dengan memohon. "Selamatkan Anakku. A-aku mohon."

Buna Athena mengambil tangan suaminya dengan tergesa-gesa seraya menggenggam erat tangan besar suaminya. "A-aku akan lakukan apapun buat kamu. A-asal anakku sehat kembali. Aku mohon Irsyad."

ALDERALD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang