31. Cámping2

889 53 1
                                    

Hallo, jangan lupa vote

Kalau ada Typo. Komen okee

'Cámping2 = Berkemah2'

<Selamat Membaca>

Salam Hangat

Istrinya. Park Hyung Sik♡

***


"Ck. Elo liatin apa sih!" Sewot Ansel saat ia memanggil Al tetapi tak ada jawaban dari Al.

"Elah, lo serobotlah," lanjutnya kala melihat di sebrang sana Diva tengah tertawa dengan Agam yang sedang memasangkan tenda milik Diva.

Al menghela nafasnya lalu menoleh ke arah Ansel sekejap setelahnya ia mengalihkan pandangannya ke arah Diva dan Agam.

Ansel menepuk pundak sahabatnya. "Percuma kalau lo mau berhenti sekarang. Elo udah ada di pertengahan kalaupun lo berhenti, hati lo bakal lebih terluka."

"Gue udah salah langkah," ujarnya menundukan kepalanya.

Ansel mengangguk dengan pandangan mengarah ke Diva. "Gue udah sering bilang. Deketin dia secara perlahan, sekarang dia itu beda Al."

"Gue harus gimana?"

"Terusin sesuai rencana lo." Jawabnya santai

"Kalau gagal?"

Ansel berdecak. "Itu masalah lo lah. Emang gue peduli."

Al terdiam. Ia tak tahu setelah ini akan melangkah kemana terlebih untuk hubungan dengan Diva. Jangan kira kalian tak merasakan bahwa ia tak merasakan sakit hati saat gadis yang di cintainya membohongi atau tertawa dengan pria lain.

Hei! Dia juga manusia yang mempunyai rasa sakit, dia bukan robot yang tak merasakan apa-apa.

"Banyak orang yang mau ngambil lo atau Diva. Entah itu hati kalian atau nyawa kalian," tutur Ansel

Al menoleh terkejut. "Maksud lo?"

Ansel terkekeh remeh. "Al. Elo tampan, kaya cewek mana yang gamau sama lo. bahkan anak kecil aja mau sama lo begitupun dengan Diva, Dia cantik, baik juga walau jutek kalau aja Diva bukan incaran lo udah gue pacar-Akhhh anjing!"

Ansel mengusap belakang kepalanya setelah Al memukul dengan keras. "Lagian banyak orang yang mau ada di posisi lo. Banyak orang yang iri sama lo atau Diva, banyak orang yang mau ngejatuhi lo atau Diva, entah itu dengan cara kotor atau dengan permainan yang rapi."

"Lo ngelantur," balas Al kebinggungan kala mendengar ucapan Ansel. Setahunya Ansel tak pernah berbicara seperti itu terlebih dengan ketampanan seseorang.

Ansel tertawa kecil. "For your information aja sapa tau ucapan gue yang unfaedah ini berguna bagi masa depan. Haha!" Di akhiri dengan tertawa hambar.

"Makin ga jelas lo! Sana bantuin pasang tenda. Kasian tuh Epul," kata Al yang masih setia menatap Diva.

"Gue di sini aja. Ngabisin waktu sama lo, kapan lagi coba berduaan kaya gini."

ALDERALD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang