30. Cámping

995 54 2
                                    


Hai semuanya,
Gimana kabarnya nih?
Pasti baik, harus baiklah.

Pertama-tama aku selaku istrinya kim bum, jong suk dan song kang mau ngucapin terima kasih buat yang udah setia membaca ceritaku, tanpa kalian aku ga bisa sampai sini.

Aku juga mau meminta maaf karna belakangan ini jarang UP karena aku lagi block write di tambah aku juga lagi sibuk, sibuk overthinking hahaaaa

Bukan sibuk overthinking tapi aku lagi ngurusin suami aku yang lagi syuting di korea kalau aku tinggal nanti suami aku unboxing sana-sini apa lagi suami aku songkang. Aku orangnya cemburuan😌

Intinya aku mau berterima kasih dan minta maaf, aku ga janji akan selalu UP tapi aku akan berusaha. Maaf feelnya kalau kurang karna aku masih block write.

Salam hangat,

Istrinya park solomon♡

***

Jangan lupa vote
Komen dan follow

'Cámping = Berkemah'

***


Bruk

"Akhhhh."

"Agamm," khawatir Diva kala Al menyenggol Agam hingga terjatuh.

"Lembek. Gitu aja jatuh," cibirnya lalu mendudukan di kursi Bus sebelah Diva.

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu yaitu camping akhir sekolah. Semua siswa kelas 12 memasuki Busnya masing-masing sesuai jurusan kecuali Al dan yang lainnya, mereka berlima malah masuk ke Bus jurusan IPA maklum saja Al anak pemilik sekolahan apapun yang ia mau akan terwujud contohnya yang satu ini.

"Al," tegurnya

Al menoleh ke arah Diva seraya menguyar rambutnya dengan Slow motion "Apa sayangkuu."

Diva mendengus lalu berdiri melihat keadaan Agam yang sedang membersihkan celananya. "Lo gapapa?"

"Wowww guysss liat ada yang abis jatuh," seru Firsan mengarahkan kameranya kepada Agam. "Gam sapa pengemar gue dulu."

Agam berdesis lalu tangannya menepis kamera milik Firsan hingga oleng setelahnya ia malah melangkah mencari tempat duduk yang kosong.

Firsan mengerutu kecil mengusap kameranya dengan sayang lalu mengarahkan ke arah wajahnya.

"Pasti dia jatuh sama babon. Ck, kasian," ujarnya mengasihani tanpa tau bahwa seseorang di sampingnya mengeram marah.

Cowok itu mendekatkan kameranya ke arah mulutnya. "Babonkan dekil mana bo'olnya warna pink."

Ansel yang di dekat Firsan menahan tawanya. "Mati lo Firsan!"

Al berdehem membuat Firsan menoleh ke arahnya. "Napa Al?"

"Kenapa-kenapa, Bloon lo!" Makinya. "Lo upload vidio itu. Mati di tangan gue!"

Firsan menatap Al bingung. "Lo kenapa marah?" Tanyanya menyentuh pundak Al. "Lo mau liat vidionya?"

Al menepis tangan Firsan. "Vidio pala lo! kalau lo upload vidio itu gue banting kamera lo. Bila perlu gue beli Youtubenya."

Firsan melongo bingung. "Elo kenapa sih?"

ALDERALD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang