Hallo jangan lupa
Vote komen dan follow
Kalau ada typo komen, okee'Pasado = Masa lalu'
Salam hangat,
Istrinya, Kim Seon Ho♡
***
"Dan papa tau kamu membunuh ga sendirian. Kamu mempunyai Fatner."
Tubuh Al menengang, mulutnya kelu bahkan untuk menelan saja rasanya seperti memakan batu. Al menundukkan kepalanya tangannya bertautan pertanda ia gerogi. Apakah berbuatannya akan terbongkar sekarang?
Papa Irsyad menepuk pundak Al. "Kalender ga akan ngasih tau hari sial kamu."
"Papa ga marah. Jangan tegang gitu," kekeh Papa Irsyad merangkul Anaknya di akhiri dengan memijit bahu Anaknya.
Al menghela nafasnya ia meluruhkan bahunya. "Maaf..."
"Tak masalah. Tapi Papa cuman bisa ngingetin seberapa kamu menyembunyikan keburukan pasti akan terkuak juga. Papa ga membenarkan perbuatan kalian, papa juga ga mesalahkan perbuatan kalian. Papa tahu kalian kaya gini untuk melindungi orang yang kalian sayang," tutunya.
Al mengangguk pelan, ucapan syukur terus di ucap di dalam hatinya. Untung saja pria di sampingnya tak marah tetapi jika marah ia tak mempunyai temeng apa lagi bunanya mengetahui perbuatannya, sudah pasti ia akan memihak ke pada Papanya ini.
"Pertanyaan terakhir nih. Setelahnya papa kasih tau masa Remaja Papa."
"Pertanyaan lagi?" Tanyannya malas.
Papa Irsyad tersenyum tipis, nyatanya anaknya belum mengerti arti pertanyaannya. "Seandainya salah satu di antara Papa dan Bunamu di panggil oleh tuhan. Siapa yang akan kamu pilih?"
"Jangan pilih kamu. Enak aja perusahaan siapa yang akan pimpin selanjutnya," lanjutnya
Al mendengus tak lama ia mengeleng kecil. "Kalian ga boleh pergi!"
Al mengepalkan tangannya, matanya sudah memerah hanya pertanyaan singkat mengapa hatinya resah. Al memalingkan wajahnya ke samping ia menyeka ujung matanya yang berair, ia membayangkan jika salah satu dari buna dan papanya pergi lebih dulu, ia harus bagaimana? Hancur mungkin satu kata untuk menggambarkan Al. Ini tak boleh terjadi, Bunanya maupun Papanya tak boleh ada yang pergi dulu ia masih membutuhkan mereka hingga nafas terakhirnya.
"Papa cuman nanya, sampai nangis gitu," kekehnya mengambil tangan Al yang mengepal ia menggenggamnnya sebentar lalu menepuk beberapa kali memberikan ketenangan untuk Al.
Al mendelik saat terciduk. "Nggak!"
"Ngelak terus nih anak orang kaya." Godanya mencolek dagu Al.
Al menepis tangan papanya. "Pertanyaannya bisa di ganti? Kenapa papa nanya kaya gitu?! Kalian ga boleh pergi! Jangan bahas kaya gini lagi! Al ga suka!" Sewotnya.
Papa Irsyad tertawa pelan. Ia tahu apa yang di rasakan anaknya. "Kalau papa ada di posisimu papa bakal pilih Buna."
Mata tajam Al menyorot ke samping, apakah ia salah dengar?. "Buna? Biar papa bisa cari istri baru gitu? Enak aja ga bisa, ga ada sejarahnya di keluarga kita ada ibu tiri. Ga ada! ga ada!"
Papa Irsyad menoyor kepala Anaknya. "Kamu ini, papa udah bilang tahta tertinggi di hati papa Bunamu!"
"Terus kenapa papa milih Buna? Kenapa ga Papa aja kaya pertanyaan pertama?!" Sinisnya.
Papa Irsyad tersenyum tipis. "Biar bunamu ga ngerasain apa artinya kehilangan."
Al mengkerutkan keningnya bingung. Ia menoleh ke samping tepat di mana Papa Irsyad menatap lurus dengan pandangan kosong. "M-maksud papa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/267492450-288-k545448.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDERALD (END)
عشوائيAlderald Putra Mahadewa adalah cowok sejuta dewa memiliki kekuasaan, kekayaan, ketampanan, kepopuleran bahkan kematian. Di era modern ini siapa yang tidak tahu nama Alderald ketua preman di sekolahannya bahkan namanya tidak asing di telinga sekolaha...