07. Castigo

3.3K 198 16
                                    

Hallo jangan lupa vote ya!
Follow juga

Kalau ada typo komen. Okee

'Castigo=Hukuman'

***

"APA-APAAN KALIAN!" Marah Tante Sintia yang baru saja menuruni tangga.

Lihatlah, ruang tamu yang tadinya rapi dan bersih kini sudah berantakan bak tempat sampah. tissue dimana-mana, bantal berserakan. Al dan Agam yang sedang perang bantal akhirnya berhenti dan menatap Tante Sintia yang sedang berkacak pinggang

"ADIVA!" Teriak Tante Sintia.

Diva yang sedang memegang nampan berisi cemilan, mangkuk untuk sotonya serta minuman untuk Al dan Agam. Diva melihat mamanya yang marah lalu beralih menatap Al dan Agam. "Astaga, kalian apa-apaan! Gue ga ngundang kalian berdua dengan seenaknya datang ke rumah gue. Tau rumah gue dari mana?." Omelnya seraya meletakan cemilan ke meja dengan kasar.

"Identitas siswa," ucapnya barengan.

Diva mengusap wajahnya dengan kasar. "Dasar penguntit!"

"Kalian bertiga duduk," Ucap tegas Tante Sintia.

Mereka bertiga akhirnya duduk dengan Diva di tengah dan Al di sisi kanan sedangkan Agam di sisi kiri bahkan untuk duduk aja mereka bertengkar lebih dulu dan akhirnya Aiva di tengah.

Tante Sintia mengomel dan menceramahi dari A-Z. Mereka bertiga mendengarkan sesekali saling menuduh terlebih Al dan Agam. Diva hanya menahan emosinya sesekali menyentak kearah Al dan Agam.

"Karna kalian berdua salah, saya akan menghukum kalian," pinal Tante Sintia.

"Untuk kamu, karna kamu tampan saya tugaskan untuk mengganti lampu belakang," ucap Tante Sintia kepada Agam.

Agam yang di sebut tampan pun akhirnya tersenyum. "Baik Tante"

Al mencibir. "Semoga kesetrum!"

Haatcim

"Dan untuk kamu, kamu saya tugaskan untuk menemani Diva membeli bahan kue karna saya mau bikin kue," ucap Tante Sintia kepada Al.

Al tersenyum kemenangan lalu menjulurkan lidahnya kepada Agam. "Syukurin!"

"Ma, aku bisa sendiri," protes Diva

"Kamu juga salah Diva. Berteman sama berandalan ini, membuat kegaduhan di rumah orang."

"Yah ma tap--"

"Gapapa sayang, kita kan jadi bisa berduaan bisa romantis-romantisan," ucap Al kepada Diva di iringi dengan mengelus rambut Diva dan matanya melirik Agam yang mengeram emosi.

"Apa sih lo. Jangan sentuh gue!" Ketus Diva menyingkirkan tangan Al di rambutnya.

"Ga ada tapi-tapian cepet berangkat sana. Dan untuk kamu Al, awas saja Diva sampai lecet. Kalau sampai lecet kamu saya gantung di pohon pisang," ancam Tante Sintia.

"Baik Tante. Dengan ini saya Alderald akan mengantarkan calon istri saya untuk membeli bahan kue. Saya akan menjaga dengan segenap jiwa saya," ucapnya yakin dengan tangan hormat

Agam yang melihat itu mengepalkan tangannya sialan lagi, dirinya kalah lagi dan lagi awas saja dia tak akan pernah kalah.

***

Al melangkah keluar di ikuti oleh Diva yang mengerutu tak jelas. Al hanya memperhatikan Diva sesekali terkekeh lucu bahkan dirinya bahagia sekali. Al harus berterima kasih kepada Tante sSintia karna sudah memilih dirinya untuk menemani Diva.

ALDERALD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang