09. Flor misteriosa 2

2.6K 174 5
                                    


Hallo jangan lupa vote ya!
Follow juga

Kalau ada typo komen. Okee

'Flor Misteriosa 2= Bunga misterius 2'

PART PANJANG!

***

"PAPAAA!"

BRAK

Seorang yang di sebut Papa membuka pintu dengan tergesa-gesa. "Buna kenapa?"

Bunda Athena menunjuk brankar rumah sakit kosong diiringi dengan menangis. "A-Al ilang. D-dia ilang Pa hiks"

Papa Irsyad melihat brankar itu kosong, tidak ada tanda-tanda kehidupan, ia yakin anaknya pagi tadi masih berada di kasur dengan mata terpejam serta infus yang menempel di pergelangan tangannya, ia juga yakin anaknya masih sakit. Alergi yang di derita anaknya sama seperti dirinya bahkan dirinya-pun pernah menahan alergi itu hingga tumbang seperti anaknya.

Butuh beberapa hari ia beraktifitas seperti semula dikarna dampak dari alergi itu begitu kuat. Tetapi, anaknya sudah keluyuran seperti itu membuat ia dan istrinya kelimpungan. Cuman di tinggal untuk membayar administrasi dan membeli sarapan pagi saja sudah menghilang.

Buna Athena meraba-raba brankar yang pagi tadi anaknya tempati. "Al hiks kamu kemana sayang. J-jangan bikin Buna khawatir hiks"

Papa Irsyad merangkul Buna Athena kedalam pelukannya, ia harus menenangkan istrinya yang sedang di landa kegelisahan melihat anak sematang wayangnya hilang begitu saja.

Buna Athena memeluk Papa Irsyad menumpahkan air matanya hingga baju yang papa Irsyad pakai sedikit basah, ia tahu bahwa istrinya ini sangat menyanyangi anaknya melebihi dirinya sendiri. "Hiks Al hiks Buna khawatir hiks"

"Al pasti baik-baik aja percaya sama Papa"

Sedih

Khawatir

Cemas

Bingung

Panik

Gelisah

Itu yang di rasain oleh Papa Irsyad, walaupun ia sedang menenangkan istrinya ia juga tak luput dari rasa cemas. Melihat istrinya mengeluarkan air mata membuat hatinya sakit seperti di tusuk-tusuk di tambah anaknya mehilang entah kemana.

"Hiks anak kita Pa hilang hiks ana--"

BRUK

Buna Athena pingsan untung saja ia pingsan di pelukan Papa Irsyad."BUNAAAA. Hey, bangun sayang jangan buat aku panik," ujarnya menepuk-nepuk pipi istrinya

"Sayang bangun. Kamu gamau cari Al? Kita cari sama-sama tapi kamu bangun dulu."

Papa Irsyad mengendong istrinya itu ke arah brankar lalu memekan tombol untuk memanggil dokter tak lama dokter pun datang dan papa Irsyad keluar ruangan agar istrinya cepat di tangani oleh dokter

Papa Irsyad mengeluarkan ponselnya dengan wajah datar serta aura dingin lalu menelpon seseorang di sebrang sana. "Cari putraku sekarang juga. Jika dalam waktu sepuluh menit tidak ketemu kepala kalian saya penggal!"

'Bocah nakal! Bisa-bisanya bikin orang tua jantungan!' Batin Papa Irsyad prustasi.

Tut

Panggilan di matikan secara sepihak ia menatap kaca transfaran menatap istrinya yang sedang berbaring. Tak lama dokter keluar dan mengatakan bahwa istrinya tidak apa-apa dan butuh istirahat saja. Papa Irsyad akhirnya bernafas lega walau di lubuk hatinya masih tersirat rasa khawatir di tambah anaknya belum di temukan.

ALDERALD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang