27. Comprometido

958 57 0
                                    


Hallo, jangan lupa vote

Kalau ada Typo. Komen okee

'Comprometido=Bertunangan'

***

"Lo duluan aja," titah Firsan kepada sang kembaran, ia melangkah mendekati pagar rumah di sampingnya.

"Kiw cantik," Goda Firsan kepada wanita yang tengah menyiram bunga di halamannya.

Wanita itu tersentak ia langsung menoleh ke arah sumber suara. "Firsan. kirain tante siapa."

Firsan cengegesan seraya menggaruk tekukannya ia melangkah mendekat ke arah wanita itu. "Tante ke mana aja nih?"

"Ada. Kamu yang kemana aja, kemarin tante ke rumah kamu bawain kamu makanan rumahnya malah sepi," ujar tante Miranti memberitahu. "Tante panggil-panggil ga ada yang nyaut sampai Hilmi mau manjat balkon kamar kamu saking keselnya," lanjutnya di akhiri dengan tertawa ringan.

Firsan ikut tertawa. "Mau Firsan bantu tan?"

Tante Miranti langsung menggeleng. "Udah hampir selesai. kamu udah makan? Firlan mana? Anak itu sombong banget sama tante."

"Belum tan. Hari ini tante masak apa?" Tanya Firlan cengegesan. "Kalau Firlan biasa dia pasti lagi ngedate sama buku-bukunya."

Tante Miranti mematikan air ia mengelus bahu Firlan naik turun. "Banyak, nanti tante siapin buat Firlan juga ya. Bilangin ke dia kali-kali ngedatenya sama cewek bukan buku."

Firsan tertawa. "Makasih ya tan udah baik sama Firsan dan Firlan padahal tante sama Om Eza bukan saudara atau sepupu Firlan tapi tante sama Om baik banget sama orang asing kaya Firsan dan Firlan."

Tante Miranti melotot tak terima. "Ssssttt kamu ngomong apa sih! Kamu sama Firlan itu udah tante anggap anak sendiri dan udah di anggap abang juga sama Hilmi. Jangan sungkan kalau kamu dan Firlan butuh sesuatu bilang aja sama tante atau Om." Ujarnya menjelaskan. "Ayok ambil makanannya ke dalam. Di dalam juga ada Om Eza sama Hilmi lagi main PS."

Firsan mengkerutkan keningnya. "Om Eza ga kerja Tan?"

"Ngeliburin diri. Hilmi rewel banget pengen main sama Ayahnya. "Jawab Tante Miranti seraya melangkah.

Firsan mengikuti langkah Tante Miranti. "Manja banget jadi cowok,"

Tante Miranti yang mendengar ucapan Firsan terkekeh. "Dia nempel banget sama ayahnya soalnya minggu lalu Om Eza keluar kota."

Firsan terkekeh sinis. Andai saja orangtuanya seperti tante Miranti dan Om Eza sudah pasti ia akan senang terlebih tante Miranti selalu perhatian layaknya ibu kandung sediri dimana ia dan Firlan telat makan tante Mirantilah yang selalu sigap menyiapkan makan untuknya, dimana pembagiaan rapor sekolah tante Mirantilah yang mengambil terkadang ia sangat sungkan terhadap wanita itu selalu di repotkan dan di bebani bahkan sampai hal kecil saja tante Mirantilah yang tahu bukan orang tuanya.

"Tant-" ucap Firsan terpotong.

PRANGGG

Firsan dan tante Miranti saling tatap setelahnya Firsan melotot khawatir. "FIRLANNN!" Pekiknya kala suara itu terdengar di kamar Firlan.

Firsan berlari terburu-buru meninggalkan tante Miranti yang mematung terkejut. Ia berlari menaiki tangan sesekali meneriaki kembarannya. Rasa khawatir terus mengerogoti hatinya ia berdoa semoga saja kembarannya tak apa-apa ia juga mendengar dari kejauhan tante Miranti memanggil suaminya dan anaknya.

ALDERALD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang