07. GARIS TAKDIR

23.9K 1.8K 33
                                    

Udah vote?
Yuk, vote sebelum baca.

⚠️FOLLOW AKUN WATTPAD INI⚠️

⚠️FOLLOW AKUN WATTPAD INI⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

07. GARIS TAKDIR

"DOKTER Adryan!"

Suara itu cukup menggelegar sepanjang lorong rumah sakit. Seorang gadis kecil dengan kursi roda baru saja keluar dari ruangan kemoterapi, bibir kecil itu melengkung dengan sempurna ketika mendapati dokternya.

"Denta," sapanya.

Namanya Denta. Pasien pengidap kanker darah atau Leukimia yang ditangani dokter Adryan dan dokter Marcell, gadis kecil yang sesakit apapun tubuhnya akan selalu selalu tersenyum.

"Dok, aku marah. Nikahnya nggak bilang-bilang," ujar Denta dengan wajah sedikit ditekuk.

Ibu dan dokter Marcell yang menemaninya hanya mengulum senyum. Mereka tahu jika gadis kecil itu sangat mengidolakannya.

"Tadinya dokter mau kasih kabar, keburu Denta minta keluar dari sini."

"Nggak asik, sekarang Denta nggak bisa bucinin dokter lagi."

"Masih bisa kok," timpalnya. "Asalkan...."

"Asalkan apa, dok?" tanya Denta penasaran.

"Mau berjuang buat sembuh. Kalau mau kemo nggak harus dipaksa lagi," jawabnya. "Denta sayang mama, kan? Atau nggak gini deh, setiap kali Denta kemo, dokter Adryan yang ambil alih gantiin dokter Marcell."

Gadis itu membalikkan badannya, memberikan senyuman pada ibunya dan juga dokter Marcell.

Denta memang paling susah untuk kemoterapi, dia tidak suka saat rambutnya perlahan dimakan oleh waktu. Denta tidak suka saat dia harus melihat ibunya menangis melihatnya menahan sakit.

"Dokter serius?" tanya Denta, memastikan.

Dokter Adryan mengangguk sebagai jawabannya, Denta senang sekali. Kemarin saat mengetahui dokter Adryan sudah menikah, dia cukup kecewa karena hanya dia saja yang tidak mengetahui itu.

"Dok, selamat atas pernikahannya," ucap ibu Denta. Wanita itu memang sangat akrab dengan beberapa dokter dan perawat di Mawar Medika, karena memang Denta selalu keluar masuk rumah sakit.

"Terima kasih, bu."

"Dokter, nama istrinya siapa? Dokter pernah bilang jomblo, eh tahunya nikah."

"Namanya, Helsa." Jawabnya sekali lagi, "Helsa Septian."

"Dia pasiennya dokter Adryan juga loh, Den." Kata dokter Marcel, membuat gadis kecil itu cukup terkejut.

"Dia seperti Denta?" tanya ibu Denta.

"Helsa punya riwayat anemia berat. Hemoglobin terakhirnya tiga," jawab dokter Adryan.

"Semoga istrinya dokter sehat terus," ucap Denta. Gadis itu tersenyum sumringah.

WINGLESS ANGEL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang