43. KEMARAHAN ADRYAN

23.5K 1.8K 95
                                    

Udah vote?
Yuk, vote sebelum baca.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

43

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

43. KEMARAHAN SEORANG ADRYAN


Denting jam dinding berbunyi seiring dengan isak tangis wanita di sampingnya. Adryan mengerjap matanya berulang kali, menoleh ke sang istri yang tertidur. Helsa mungkin tertidur, namun tidurnya sembari menangis.

Semenjak mereka menikah, kejadian seperti ini sudah berulang kali Adryan lihat. Alam bawa sadarnya kembali menjerit. Bahkan wanita itu menangis hingga sesegukan, terkadang Helsa akan bergumam menyebut papanya seraya menangis.

Lebih parahnya, nama Akmal pernah ia gumamkan. Tapi itu saat sebelum mereka nikah. Adryan menjadi saksi bagaimana hancurnya seorang Helsa yang dikhianati pacarnya.

Helsa mungkin tidak pernah menyadari hal tersebut, maka dari itu Adryan tidak pernah membicarakan hal ini

Ia membawa Helsa tidur dalam pelukannya, mengusap punggung wanita itu, membisikkan kata-kata penenang. Hingga wanita itu tertidur tanpa menangis. Adryan tahu kebahagiaan yang diberikannya belum bisa menyembukan luka masa lalu istri kecilnya itu.

"Jangan nangis, Helsa. Mas disini buat kamu, jangan takut," ucapnya.

***

Adryan keluar dari mobil sembari mengenakan jas putih milikknya. Sebelum berangkat ke Mawar Medika, pria itu mengantar istrinya terlebih dahulu ke rumah sang mertua. Renata merindukan Helsa, maka dari itu ia biarkan Helsa disana.

Dari kejauhan 100 meter, seorang gadis menatapnya kagum. Kameja bermotif batik dengan balutan jas putih, celana bahan hitam yang begitu keren, dan jangan lupakan pantofel. Ah, itu terlihat sangat seksi saat dipakai Adryan.

"Kenapa sih dia nikahnya cepat banget?!"

Della, gadis itu sedari tadi melihat kedatangan pria itu. Tatapan kagumnya tidak lepas dari Adryan. Wanita mana yang tidak ingin bersanding dengan Adryan? Bahkan author saja mau.

"Selamat pagi dokter," sapa Della, "baru datang ya, dokter?"

"Pagi." Singkat, dan sangat datar.

"Dokter pagi ini ke kamar Mama saya, kan? Saya punya sesuatu buat dokter," ujar Della.

WINGLESS ANGEL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang