Udah vote?
Yuk, vote sebelum baca.I think, kalian harus follow akun wattpad ini.
Salam kenal untuk pembaca baru.
28. SELESAI
Suasana ruang keluarga di rumah tuan Franco Brawijaya tampak damai, dilihat dari candaan sepasang wanita yang tengah asyik berbincang.
Bunda Marimar tertawa banyak, hari ini wanita paruh baya itu sangat lega. Akhirnya hari yang ditunggu tiba, Helsa mau pergi dari kehidupan putranya. Bahkan menantunya itu mengirim surat gugatan cerai ke rumah.
Dan wanita yang kini bersamanya adalah dokter Uni.
"Bunda, apa sekarang Adryan masih bersama Helsa?" tanya Uni.
"Mereka sedang di Bali, atau mungkin saja Helsa sudah tidak bersama Adryan."
Uni mengangguk paham, kalau saja kemarin dia ke Bali untuk mengikuti Rakernas mungkin saja akan bertemu dengan teman lamanya. Mereka juga bisa nginap di hotel yang sama.
"Bunda nggak kasihan sama Adryan?" tanya Uni prihatin.
"Bunda lebih kasihan jika anak bungsu bunda harus terjebak dengan orang salah."
PRANG!!!!!!
PRANG!!!!!
"Terjebak dengan orang yang salah? Senang banget kayaknya, Bun. Puas banget ya, baca surat itu." Suara baritone dari pintu dan pecahan bingkai-bingkai foto membuat keduanya terlonjak, beberapa guci di atas laci buffet turut hancur ke lantai.
Uni mendelik kaget ketika sosok Adryan berteriak dari sana, mungkin sebentar lagi rumah ini akan dibuat hancur oleh pria itu. Keadaan Adryan sangat mengenaskan dengan rambut yang terlihat acak-acakan, mata yang membengkak. Adryan terlihat bukan seperti pria yang mereka kenal.
"Apa-apaan ini? Kamu memecahkan semua foto itu dan guci itu," teriak bunda.
Jefry yang berjalan dari arah belakang adiknya merasa bodoh amat, biarkan saja dengan pertengkaran itu, bunda memang sudah keterlaluan.
"BUNDA PUAS HELSA PERGI?"
Adryan melirik sinis pada Uni, wanita itu terlihat sangat ketakutan dengan amukan Adryan. "Uni, beri tepuk tangan untuk bunda yang sudah berhasil hancurin hubungan pernikahan gue. Bukannya lo juga bahagia? Bahagia biar bisa lebih dekat sama gue," ejeknya.
Nafasnya memburu, Adryan berkacak pinggang dan berjalan menuju bunda. Tubuhnya yang tinggi membuat dia sedikit menunduk untuk melihat wajah ibunya. Sedangkan Uni melangkah mundur.
"Bunda nyakitin Helsa, berarti bunda nyakitin Adryan," ucapnya.
"Bunda lakukan untuk masa depan kamu," sela bunda.
Adryan tertawa mengejek, air matanya kembali luruh. Dia merindukan Helsa, apa wanita itu masih bisa digapai? Apa Helsa akan kembali dan menjadi objek terindah ketika dia bangun tidur? Apa si cerewet itu akan hilang selamanya dari kehidupannya?
"Bunda mau lihat Adryan yang dulu? Mau lihat anaknya ini sakit lagi?" Tidak ada lagi rasa hormat yang bunda dapati dari putra bungsunya, Adryan marah besar.
"Kamu berani bentak bunda hanya untuk wanita murahan itu? Anak dur -"
Adryan mencekal pergelangan tangan bunda yang hendak menamparnya. Jika saja ada Helsa disini, mungkin Adryan tidak akan berani seperti sekarang, melawan wanita yang sudah melahirkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WINGLESS ANGEL [TERBIT]
RomanceTERBIT DI TEORI KATA PUBLISHING🍃 ⚠SEKUEL AKMAL HELSA ⚠ Masih lengkap ✅ "Kita tumbuh bareng, ya?" Meninggalkan Akmal adalah keputusan final yang dipilih Helsa. Namun kepergiannya tidak sendiri, Helsa pergi mambawa bagian dari laki-laki itu. Ini adal...